Darilaut – Hasil studi Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) jumlah mikroplastik di muara sungai menuju Teluk Jakarta mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19.
Mikroplastik ini dalam bentuk benang yang berasal dari alat pelindung diri (APD) yang terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis.
Sebelumnya hanya sekitar 3% sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia, hingga akhirnya proporsi mikroplastik tersebut meningkat 10 kali lipat pada Desember 2020.
Keberadaan limbah alat pelindung diri seperti masker medis di lingkungan sungai dan pesisir menjadi topik hangat di sosial media sejak tahun 2020. Namun kajian komparatif terkait mikroplastik yang berasal dari sampah medis sebelum dan semasa pandemi sangat minim.
Pusat Riset Oseanografi merilis hasil monitoring sampah plastik ukuran mikroskopik (mikroplastik) semasa pandemi ini dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “Seasonal heterogeneity and a link to precipitation in the release of microplastic during COVID-19 outbreak from the Greater Jakarta area to Jakarta Bay, Indonesia”.
Riset ini kolaborasi peneliti BRIN yang dikoordinasi oleh M. Reza Cordova, dengan Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University dan University of Portsmouth (United Kingdom).
Komentar tentang post