Darilaut – Minggu pertama Maret tahun ini, dari tanggal 1 – 7, telah terjadi empat insiden perampokan bersenjata terhadap kapal di Asia.
Peristiwa ini dilaporkan ke ReCAAP ISC (Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia – Information Sharing Centre). Tiga kejadian kategori 3 dan satu insiden kategori 4.
Dalam laporan yang dipublikasi ReCAAP ISC dengan judul “Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia” empat insiden tersebut terjadi pada kapal saat sedang berlayar di Nongsa Point, Pulau Batam (Indonesia), di jalur timur Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Singapura.
Dari empat insiden, tiga di antaranya terjadi pada 2 Maret dan satu insiden pada 4 Maret. Para kru (awak kapal) selamat dan tidak ada barang yang dicuri dalam insiden tersebut.
Pertama, insiden pada 2 Maret dialami kapal curah. Tiga orang yang tidak berwenang bersenjatakan kapak dan tongkat terlihat di ruang genset darurat. Alarm kapal dibunyikan dan kru dikerahkan.
Para pelaku melarikan diri setelah terlihat. Pencarian di atas kapal dilakukan tanpa melihat para pelaku.
Kedua, insiden pada 2 Maret. Empat orang tanpa izin yang bersenjatakan pisau terlihat di ruang mesin. Alarm kapal dibunyikan dan kru dikerahkan.
Nakhoda membelokkan kapal kembali ke Singapura. Penggeledahan di atas kapal dilakukan oleh Polisi Penjaga Pantai Singapura, tanpa melihat para pelaku lebih lanjut.
Komentar tentang post