JULI tahun lalu, penjaga rumpon Aldi Novel Adilang hanyut. Mirip dengan peristiwa Aldi, KM Aleluyah yang hanyut di Barat Samudera Pasifik dibantu petugas di Guam.
Pada 14 Juli 2018, Aldi Novel Adilang hanyut akibat terlepasnya tali pengait jangkar. 49 hari kemudian, tanggal 31 Agustus 2018, kapal tanker MV Arpeggio berbendera Panama menemukan Aldi dan rumpon di perairan Guam.
Aldi adalah seorang penjaga rumpon yang berlokasi dengan jarak 125 kilometer dari pesisir utara Manado, Sulawesi Utara.
Mengingat kapal tersebut sedang menuju Tokuyama (Prefektur Yamaguchi), Jepang, Coast Guard Guam berkoordinasi dengan Coast Guard Jepang sepakat mengarahkan kapal ke Tokuyama. Coast Guard Jepang kemudian menyampaikan notifikasi kepada KJRI Osaka tentang penyelamatan Aldi oleh MV Arpeggio.
Tahun ini, pada Sabtu (27/7), KM Aleluya mengalami kecelakaan pelayaran di perairan Sulawesi Utara. Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado (Basarnas) Manado telah menerima informasi adanya kapal yang mengalami mati mesin, Minggu (28/7).
Tim SAR melakukan pencarian berhari-hari. Namun kapal dan awak KM Aleluya tidak ditemukan.
Pada Rabu (14/8) pukul 09.00, seorang awak kapal Rahmat Bakus, ditemukan kapal N03 Kinseimaru. Rahmat kemudian dievakuasi ke pelabuhan Naha Okinawa, Jepang.
Kamis (15/8) pukul 09.00 diterima informasi dari Rescue Coordination Centers (RCC) Guam bahwa delapan awak KM Aleluya lainnya telah ditemukan dengan kondisi selamat oleh kapal nelayan lokal.
Awak kapal ini masing-masing Elieser Manoka, Rizky Rahim, Jufri Lalele, Musbal Mabiang, Jon Manuahe, Lesianus Baghiu, Alfri Frans dan Rival Frans. Para awak kapal kemudian diserahkan pada US Coast Guard yang sedang melakukan patroli, selanjutnya dievakuasi ke negara Republik Palau.
Kapal Aleluya ditarik oleh US Patrol Coast Guard dan dipantau oleh RCC Guam menuju pelabuhan Palau.
Dalam kasus Aldi, Research Associate (Peneliti) di Laboratorium Data Laut & Pesisir Badan Riset & Sumber Daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr Ing Widodo S Pranowo mengatakan, Drifting Aldi mengikuti pola arus Halmahera Eddy.
Secara umum, Eddy merupakan pertemuan antar aliran massa air atau antar arus yang menyebabkan terjadinya suatu pusaran arus. Arus Eddy ini ada yang memiliki diameter puluhan hingga ratusan kilometer.
Arus Halmahera Eddy menuju ke timur. Kemudian mencapai lokasi di mana arus Eddy melemah dan terseret ke barat laut.*
Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia
Komentar tentang post