Darilaut – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan, dalam momen pemilu, pers berfungsi untuk memberitakan fakta-fakta yang objektif, bukan opini. Dengan demikian, saat menuliskan berita, pers harus seakurat mungkin.
Menurut Tito, pers diperbolehkan membuat hipotesa, tetapi jika ingin lebih akurat, maka ia harus melalui proses tracing atau sebab akibat secara detail dengan investigasi.
Election is the hallmark of democracy, atau pemilu merupakan bagian terpenting demokrasi. Sebab, pemilu menjadi momen satu-satunya di mana seluruh rakyat menggunakan hak demokrasi mereka, kata Mendagri dalam sesi I Konvensi Nasional Media Massa dengan tema “Pers Mengawal Hasil Pemilu 2024 dan Keutuhan Bangsa” yang digelar di Hall Candi Bentar, Ancol, Jakarta, Senin (19/2).
Konvensi ini merupakan bagian dari puncak kegiatan Hari Pers Nasional 2024.
Tito mengatakan tema kali ini sangat cocok dengan situasi saat ini, secara umum tentang peran pers yang dikaitkan dengan adanya digitalisasi dan teknologi informatika. Bagaimana dan seperti apa kehidupan pers kelak.
Apalagi seperti disebutkan Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave, akan terjadi revolusi ketiga dalam kehidupan manusia, yaitu saat ini, saat adanya revolusi teknologi informatika, ujar Tito.