Jakarta – Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantau (KPLP) Ahmad meminta nakhoda kapal dan syahbandar untuk memperhatikan cuaca ekstrim di sejumlah perairan di Indonesia.
“Kondisi gelombang tinggi ada di beberapa titik dan harus menjadi perhatian nakhoda dan Syahbandar,” kata Ahmad, Minggu (9/6).
Ahmad mengingatkan adanya peringatan dini gelombang tinggi pada periode waktu tertentu. Karena itu, kepada seluruh petugas di lapangan dan juga operator agar memerhatikan betul peringatan tersebut dan terus memperbarui informasi paling lama enam jam sekali.
“Peringatan ini juga berlaku bagi para penumpang agar memahami bila berada pada kondisi cuaca yang kurang baik dan jangan memaksa berangkat jika cuaca tidak bersahabat,” ujar Ahmad.
Bersamaan dengan masuknya arus balik mudik laut Lebaran, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca dan kondisi gelombang di laut dari tanggal 8 sampai 12 Juni 2019.
Untuk keselamatan, disarankan untuk perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).
Selanjutnya kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter). Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
Komentar tentang post