Darilaut – Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere resmi menutup operasi SAR Kecelakaan pelayaran berupa sampan terbalik di perairan Lamakera Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Nelayan bernama Arifin yang menjadi korban, hingga kini belum ditemukan selama dilakukan pencarian di lokasi kejadian.
Adapun hasil proses operasi SAR hari ke 7 berupa pemantauan hingga pukul 18.00 Wita masih nihil. Sehingga operasi SAR sampan terbalik dengan satu korban resmi ditutup.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan selama 7 hari saat terjadinya kecelakaan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere yang juga selaku SMC (SAR Mission Coordinator) I Putu Sudayana mengatakan, telah memerintahkan OSC (On Scene Coordinator) di lapangan agar berkoordinasi dengan seluruh potensi SAR yang ada. Begitu pula dengan keluarga korban serta aparat desa di lokasi kejadian.
Operasi SAR hari ke 7 dilakukan pemantauan dan jika ada penemuan korban tetap dilaksanakan proses evakuasi.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi ini antara lain Pos AL Flores Timur, Polair Flores Timur, Polres Larantuka beserta jajarannya, dan BPBD Flores Timur. Selain itu, NGO Flores Timur, LSM Misolf Flores Timur, nelayan, keluarga korban dan masyarakat setempat.*
Komentar tentang post