PENGGUNAAN aplikasi di sektor kelautan dan perikanan dalam menunjang hasil tangkapan ikan bukan hal baru di pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Sejumlah nelayan di Sebatik yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia ini melek digital. Mereka menggunakan aplikasi luar negeri yang bisa diunduh melalui Google play (Play Store).
Begitu pula nelayan yang berada di Natuna, Kepulauan Riau. Nelayan kecil ini menggunakan aplikasi digital luar negeri untuk kelancaran operasional saat melaut.
“Di Sebatik nelayan kecil sudah menggunakan aplikasi Navionics dan Fishing Point,” kata Business Planning & Development Chief PT Zetta Media Inspira (Zetmi), Syarif Maulana, Senin (22/7).
Aplikasi Navionics yang diunduh di play store dapat digunakan gratis selama 15 hari, selanjutnya berbayar, dengan pilihan 2D marine dan 3D marine. Jumlah pembayaran menggunakan dolar Australia (AUD).
Nelayan menggunakan Navionics untuk mengetahui jalur pelayaran. Kemudian, kedalaman perairan sebelum menebar jaring. Terutama nelayan yang menggunakan gillnet milenium.
Peta yang ada dalam aplikasi Navionics sesuai dengan standar International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional.
Navionics yang berkembang sejak 30 tahun lalu dapat digunakan secara offline.
Komentar tentang post