Darilaut – Meski terhitung jenis budidaya yang masih baru, budidaya biota laut memiliki potensi yang tinggi secara ekonomi.
Namun, pembudidaya biota laut memiliki beberapa kendala yang sering ditemui, yaitu lamanya perkembangan biota dan tingkat kematian biota yang tinggi.
Kematian biota hasil budidaya ini dapat disebabkan karena penyakit maupun kekurangan nutrisi bagi pertumbuhan dan ketahanan tubuh.
Salah satu cara dalam menangani perrmasalahan tersebut adalah penerapan Teknologi Formulasi Pakan Buatan dan Imbuhan Pakan dalam kegiatan budidaya biota laut. Studi Balai Bio Industri Laut (BBIL) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2009 dan 2014-2017 telah melakukan riset Teknologi Formulasi Pakan Buatan Biota Laut.
Kepala Balai Bio Industri Laut LIPI, Ratih Pangestuti, mengatakan, teknologi pakan buatan untuk biota budidaya yang sudah dikembangkan oleh BBIL LIPI adalah teknologi formulasi pakan buatan untuk pakan Abalon atau yang juga dikenal dengan Siput Mata Tujuh dan moist pellet dengan kandungan spirulina untuk pakan lobster.
“Studi formulasi pakan buatan untuk Siput Mata Tujuh dimulai pada 2009, sedangkan untuk Lobster pada 2014. Penelitian dan pengembangan kualitas pada kandungan pakan buatan dan imbuhan pakan Feed additive pada biota Abalon, Ikan, dan teripang telah diinisiasi sejak 2017,” kata Ratih pada Webinar Series: Imbuhan Pakan/Feed additive dalam Akuakultur, Rabu (7/7).
Komentar tentang post