Darilaut – Setelah masa 45 hari di dalam pasir, jutaan telur penyu menetas menjadi tukik, di pantai Rushikulya, negara bagian Odisha, India.
Dalam video yang disiarkan BBC News Indonesia, tukik (anak penyu) ini jenis penyu lekang (Olive Ridley).
Menurut peneliti, telur penyu yang menetas tahun ini jauh lebih banyak. Hal ini terjadi karena pantai yang lebih sepi dan kurangnya polusi akibat karantina wilayah untuk membendung virus corona, Covid-19.
Penyu lekang dengan nama ilmiah Lepidochelys olivacae, memiliki corak mirip dengan penyu hijau. Bedanya, kepala penyu lekang lebih besar. Bentuk karapas bersudut dan langsing.
Warna tubuh penyu lekang hijau pudar. Terdapat 5 buah atau lebih sisik lateral di sisi sampingnya.
Dari 7 jenis penyu yang ada, penyu lekang yang paling kecil. Penyu lekang memangsa kepiting, kerang, udang dan kerang remis.
Badan konservasi dunia IUCN (The International Union for Conservation of Nature, Uni Internasional untuk Konservasi Alam) memasukan penyu lekang dalam Red List terancam punah.
Sesuai dengan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Yang Terancam Punah), semua jenis penyu laut telah dimasukan dalam apendiks I. Artinya, perdagangan internasional untuk tujuan komersil dilarang.
Komentar tentang post