redaksi@darilaut.id
Senin, 15 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Parameter Iklim Masa Lampau Terekam Dalam Arsip Alam

Parameter Iklim Masa Lampau Terekam Dalam Arsip Alam

redaksi redaksi
24 Februari 2022
Kategori : Berita
Arsip alam terekam dalam tubuh terumbu karang. FOTO: DARILAUT.ID

Arsip alam terekam dalam tubuh terumbu karang. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Setiap arsip alam saling melengkapi, baik dari segi resolusi maupun panjang data yang tersedia. Parameter iklim masa lampau terekam dalam arsip alam, seperti pada sedimen laut, sedimen danau, lingkaran pohon, karang dan lain sebagainya.

Berbagai data proksi iklim yang terkandung dalam arsip alam digunakan untuk merekonstruksi variabilitas dan tren perubahan iklim dan lingkungan dari masa ke masa.

Data parameter iklim masa lampau dan data model bisa digunakan untuk saling memverifikasi dan memvalidasi data iklim, sehingga prediksi perubahan iklim dapat lebih akurat.

Perubahan iklim global bukan hanya terjadi melalui proses pemanasan global. Namun perubahan iklim juga dapat dipicu oleh serangkaian aktivitas manusia yang berhubungan langsung dengan lingkungan hidup.

Pemahaman sejarah iklim diperlukan untuk memahami pemanasan global termasuk fenomena iklim tahunan. Hal ini memerlukan data parameter iklim yang panjang dari masa kini ke masa lampau.

Studi iklim masa lampau atau studi paleoclimate mampu menyediakan data dan informasi parameter iklim dari masa kini ke masa lampau yang tidak tersedia dari data pengukurannya.

Penelitian Perubahan Iklim

Penelitian perubahan iklim dilakukan karena letak Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Hal ini membuat iklim di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa pola curah hujan, yaitu pola monsunal, pola equatorial, dan pola lokal.

Pola curah hujan dan variabilitas suhu ini sangat dipengaruhi oleh fenomena global dan regional dalam skala waktu musiman, tahunan, antar tahunan, hingga dekade.

Adanya perubahan pada fenomena global dan regional akan sangat mempengaruhi iklim di Indonesia, contohnya dapat mengakibatkan musim kering atau musim hujan ekstrem yang berkepanjangan, hingga naiknya muka air laut.

Indonesia menarik untuk dilakukan studi iklim, selain juga Indonesia kaya akan sumber daya arsip alam seperti sedimen laut, sedimen danau, karang, pohon, speleothem, bahkan ice core (inti bor es).

Karang Batu

Ketua Penelitian Iklim dan Lingkungan, Pusat Riset Geoteknologi – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Yudawati Cahyarini, mengatakan, karang Scleractinia atau disebut juga karang batu dari genus Porites mampu menyediakan data iklim masa lampau yang cukup meyakinkan.

Kombinasi karang hidup dan mati mampu menyediakan data iklim secara terus menerus dari masa kini sampai ribuan tahun bahkan ratusan ribu tahun lampau dengan resolusi bulanan.

Kandungan geokimia karang dapat digunakan untuk merekontruksi suhu permukaan laut, presipitasi dan salinitas permukaan laut.

Selain itu, dengan menggunakan sinar-X atau rontgen dapat diindentifikasi pelapisan pertumbuhan tahunan karang Porites yang merekam informasi kronologi atau urutan waktu, serta informasi kecepatan klasifikasi karang.

Dengan mengkorelasikan suhu dan pertumbuhan tahunan karang, dapat diketahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan karang, hasil penelitian semacam ini telah digunakan untuk mendukung kegiatan konservasi terumbu karang.

Menurut Yudawati secara garis besar tujuan penelitian iklim masa lampau dari karang porites ini difokuskan untuk meningkatkan pemahaman variabilitas iklim di wilayah Indonesia dan pemahaman fenomena iklim ENSO (El Nino Southern Osillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) di masa lampau.

Selain itu, kata Yudawati, penelitian ini untuk memahami pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tahunan karang Porites dan untuk evaluasi dan pengembangan metode kalibrasi data proxy dan metodologi rekonstruksi air laut dari data proxy karang.

Beberapa hasil penelitian Yudawati menjelaskan hasil rekonstruksi suhu dan salinitas dari kandungan geokimia karang hidup Porites dari perairan Pulau Timor (Selat Ombai), selama kurun waktu yang panjang 90 tahun (1914–2004) menunjukkan IOD memengaruhi suhu dan salinitas secara signifikan.

Untuk ENSO memengaruhi suhu secara signifikan, namun tidak pada salinitas. Hasil ini perlu diperhitungkan saat menafsirkan iklim masa lampau di Indonesia.

Hasil rekaman karang sub-fossil dari wilayah Selat Sunda menunjukkan adanya kenaikan frekuensi kejadian IOD/ENSO dari masa ada pertengahan sampai masa sekarang.

Karakteristik Perubahan Iklim

Peneliti bidang sedimen karbonat, dari kelompok penelitian iklim dan lingkungan purba, Amanda, menjelaskan terumbu karang memerlukan lingkungan hidup yang cocok untuk pertumbuhannya. Seperti temperatur air laut yang hangat, sinar matahari yang cukup, nutrien, salinitas, air laut yang jernih, dan sebagainya.

Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup terumbu karang akan terekam pada tubuh terumbu, seperti halnya pohon merekam perubahan lingkungan di sekitarnya dan terlihat pada lingkar pohon.

Oleh karena itu, perubahan iklim yang tercermin dalam perubahan temperatur air laut, perubahan salinitas, maupun fluktuasi naik turunnya muka air laut akan terekam pada tubuh terumbu karang.

Menurut Amanda data iklim historis maupun perubahan muka laut historis yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengenal karakteristik perubahan iklim di Indonesia, maupun untuk studi kerentanan lingkungan karena bahaya hidrometeorologi, hingga untuk proyeksi perubahan iklim di masa depan.

Manfaat trend perubahan iklim bagi masyarakat dapat digunakan untuk analisis kerentanan suatu daerah akan bahaya bencana hidrometeorologi, seperti kekeringan, banjir, naiknya muka air laut dan peningkatan suhu serta dapat digunakan untuk membuat proyeksi perubahan iklim di masa depan.

“Kita harapkan masyarakat juga akan semakin sadar akan lingkungan dengan melakukan penghijauan, mengurangi emisi dan hidup dengan ramah lingkungan, semua ini untuk mengurangi dampak pemanasan global,” kata Amanda.

Tags: BRINHidrometeorologiMitigasi BencanaPerubahan Iklim
BagikanTweetKirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ikan-ikan mati mengambang di Sungai Oder, Eropa Tengah, Sabtu 13 Agustus 2022. Menteri Lingkungan Polandia mengatakan tes laboratorium setelah kematian massal ikan mendeteksi tingkat salinitas yang tinggi tetapi tidak ada merkuri di dalamnya. FOTO: PATRICK PLEUL/AP
Berita

Misteri Berton-ton Ikan Mati Mengambang di Sungai Oder, Eropa Tengah

15 Agustus 2022
Gumpalan besar debu dari Gurun Sahara di Afrika berputar di atas Samudra Atlantik hingga Amerika Setikat. Gambar ini diambil oleh Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) satelit Aqua NASA, pada 26 Juli 2022. FOTO: NASA Earth Observatory oleh Lauren Dauphin, menggunakan data MODIS dari NASA EOSDIS LANCE dan GIBS/Worldview
Berita

Pusaran Debu Sahara Afrika Menyebar di Samudra Atlantik Hingga Amerika Serikat

15 Agustus 2022
Hujan deras menguyur Stasiun JR Shizuoka di Jepang tengah pada Sabtu 13 Agustus 2022. FOTO: KYODO
Berita

Badai Tropis Meari Telah Melewati Daratan Jepang

14 Agustus 2022
Next Post
Ilustrasi kapal. GAMBAR: ReCAAP ISC/RECAAP.ORG

Deskripsi 13 Perampokan di Selat Singapura, Indonesia dan India

Kapal ikan Taiwan kandas di terumbu karang di Pointe-aux-Sables Mauritius. FOTO: VEL MOONIEN/GCAPTAIN.COM

Tiga Kapal Penangkap Ikan Taiwan Kandas di Terumbu Karang Mauritius

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Senin, Agustus 15, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Misteri Berton-ton Ikan Mati Mengambang di Sungai Oder, Eropa Tengah

Pusaran Debu Sahara Afrika Menyebar di Samudra Atlantik Hingga Amerika Serikat

Pemerintah Kota Gorontalo Kick Off Vaksinasi Covid-19 Booster ke-2

Badai Tropis Meari Telah Melewati Daratan Jepang

Badai Tropis Meari Mendarat di Jepang, Ribuan Orang Dievakuasi dan Penerbangan Dibatalkan

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

REKOMENDASI

3 Orang Tewas Tersambar Petir di Dekat Gedung Putih

Potensi Wisata Teluk Liana Banggai

Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Indonesia

Sore Ini, Kapal Pinisi Tiba di Jailolo

Penutupan Sementara TN Komodo Perlu Dibahas Bersama

Rumput Laut dan Burung Beo Terancam Punah

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    664 bagikan
    Bagikan 275 Tweet 162
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    276 bagikan
    Bagikan 115 Tweet 67
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    370 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 90
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Banjir Melanda Kabupaten Bogor, Cilacap, Pohuwato dan Katingan

    3 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 1
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    187 bagikan
    Bagikan 79 Tweet 45
  • Ada 49 Spesies Lumba-lumba, di Indonesia 16 Jenis

    22 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 6
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk