Darilaut – Sebanyak 97 paus pilot dan 3 lumba-lumba ditemukan mati terdampar secara massal di Kepulauan Chatham, Selandia Baru, Minggu (22/11) siang waktu setempat.
Departemen Konservasi Selandia Baru (New Zealand Department of Conservation, DOC) melaporkan karena tidak bisa diselamatkan ke laut lepas, sebanyak 28 paus pilot dan 3 lumba-lumba disuntik mati.
Mamalia laut ini terdampar dalam jumlah banyak di pantai-pantai yang terpencil di pulau Rekohu, Wharekauri dan Chatham.
Petugas Keanekaragaman Hayati dari Departemen Konservasi Selandia Baru Jemma Welch, Rabu (25/11) mengatakan karena lokasinya yang terpencil dan terjadi pemadaman listrik, menyulitkan untuk menghubungi orang setempat. Tim jagawana tiba di lokasi Pantai Barat Waitangi pukul 3 sore.
Menurut Jemma, seperti dikutip dari Doc.govt.nz, hanya 26 paus yang masih hidup. Namun mayoritas kondisinya tampak sangat lemah. Euthanasia dilakukan karena kondisi laut yang ganas dan kehadiran hiu putih besar, yang tertarik ke perairan tersebut.
Upacara karakii atau karakia dilakukan untuk menghormati roh paus yang akan dibiarkan membusuk secara alami.
Mamalia laut terdampar massal serig terjadi di Kepulauan Chatham. Tercatat sebanyak 1000 mamalia laut satu kali terdampar pada 1918.
Pada bulan September lalu, lebih dari 400 paus pilot mati secara massal di beberapa lokasi di lepas pantai barat Tasmania, Australia.
Sebelumnya, pada 24 November 2018, sebanyak 145 paus pilot (pilot whale) ditemukan terdampar dan mati di pantai yang jauh dan sulit dijangkau di Selandia baru.
Paus pilot yang terdampar ini dengan jarak 2 kilo meter di ujung selatan Mason Bay.
Sumber: Doc.govt.nz
Komentar tentang post