Darilaut – Setelah terhenti berkegiatan kurang lebih 36 jam karena hujan lebat dan banjir, Pelabuhan Durban di Afrika Selatan kembali beroperasi secara bertahap.
Pelabuhan Durban yang paling sibuk di Afrika Selatan telah beroperasi Rabu (13/4) setelah terhenti karena banjir.
Aktivitas operasi di pelabuhan itu ditunjukkan dengan video berdurasi 26 detik melalui akun Twitter Transnet Port Terminals @TPT_Transnet.
“Operasi berlangsung pagi ini di Durban menyusul banjir kemarin,” tulis akun tersebut.
Menteri Perusahaan Umum, Pravin Gordhan, bersama Kepala Eksekutif Grup Transnet, Portia Derby dan pemimpinsenior Transnet berada di Pelabuhan Durban untuk menilai operasi menyusul cuaca yang merusak di provinsi tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Mengutip Maritime-executive.com (13/4) operator pelabuhan Afrika Selatan, Transnet, melaporkan bahwa mereka melanjutkan operasi di Pelabuhan Durban.
Selama 36 jam Pelabuhan Durban berhenti beroperasi dan tanpa ada pergerakan kapal karena hujan lebat yang menyebabkan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh bagian negara itu.
Departemen Perusahaan Umum bekerja sama dengan Transnet dan pemangku kepentingan termasuk pemerintah provinsi menstabilkan operasi pelabuhan, serta mengakses seluruh kerusakan.
Selain operasi peti kemas, pelabuhan ini juga merupakan hub vital untuk ekspor dan perdagangan mineral.
Ini juga menangani kargo transshipment untuk negara-negara tetangga yang terkurung daratan seperti Botswana, Malawi, Zambia, dan Zimbabwe.
Transnet mengatakan tidak ada insiden besar di terminal tetapi pada Senin malam, 11 April, mengumumkan untuk tindakan pencegahan menangguhkan operasi di Terminal Durban. Pergerakan kapal keluar masuk pelabuhan juga terhenti.
Pelabuhan di Richards Bay di barat laut Durban terus beroperasi dengan kapasitas terbatas. Tetapi Transnet memperingatkan bahwa operasi tersebut “kurang efisien dengan tantangan yang dialami dalam menangani kargo basah.”
Transnet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Semua inspeksi keselamatan kritis akan dilakukan sebelum dimulainya kembali operasi secara penuh, untuk memastikan bahwa peralatan dan infrastruktur aman untuk digunakan.”
Penilaian awal menunjukkan bahwa perbaikan akan dilakukan pada akses utama jalan ke terminal peti kemas.
Mereka sedang menyelidiki akses jalan alternatif karena ambles di beberapa bagian jalan. Listrik telah dipulihkan ke beberapa bagian kota dan sementara Transnet mengatakan tidak ada kerusakan pada jaringan pipa yang memasok bahan bakar ke pedalaman.
Pelayaran, yang terhenti akibat hujan dan banjir, diharapkan dapat dilanjutkan setelah keselamatan telah ditetapkan untuk kapal laut dan navigasi kapal.
Sinyal AIS menunjukkan kapal dari jalur pelayaran utama, termasuk CMA CGM, COSCO, Hapag, MSC, dan lainnya, semuanya menunggu di terminal. Dua lusin kapal lagi atau lebih berada di luar pelabuhan di tempat berlabuh.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengunjungi sejumlah lokasi di Provinsi KwaZulu-Natal yang dilanda banjir dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak, serta menilai tanggapan pemerintah dan masyarakat sipil terhadap situasi kritis saat ini.
Jumlah korban meninggal dunia hingga Rabu (14/4) pagi akibat banjir dahsyat dan tanah longsor di sekitar kota pelabuhan Durban Afrika Selatan, sebanyak 306 orang.
Komentar tentang post