INDONESIA kembali memperkenalkan produk komoditi tuna secara berkelanjutan di Brussels, Belgia. Peluncuran brand tuna Indonesia ini akan berlangsung pada Rabu (8/5) pukul 16.00 waktu setempat.
Melalui Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) akan diperkenalkan di SEAFOOD EXPO GLOBAL 2019 Brussels, tentang tuna yang ditangkap satu per satu (one-by-one).
Menangkap tuna satu per satu sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perikanan berkelanjutan.
Indonesia saat ini sebagai eksportir tuna terbesar di dunia dan memimpin dalam penangkapan tuna satu-per-satu.
Volume cakalang dan tuna sirip kuning (madidihang) yang ditangkap dengan metode pole and line dan handline diperkirakan lebih dari 100.000 ton per tahun.
Pada 2017, total nilai ekspor tuna olahan dan tuna beku dari Indonesia mencapai USD 452 juta dengan tingkat pertumbuhan 12,5 persen dibandingkan tahun 2016.
Eropa tercatat sebagai salah satu pasar terbesar untuk komoditi tuna Indonesia.
Berdasarkan data International Trade Center, pasar Eropa terbesar periode 2013-2018 di Italia, Spanyol dan Perancis. Ekspor meningkat 26 persen, 21 persen dan 16 persen.
Selain itu, negara-negara Eropa lainnya juga menunjukan potensi pertumbuhan untuk ikan kaleng dan loin tuna Indonesia.*
Komentar tentang post