Pemanfataan SMART Cable Alat Deteksi Dini Tsunami

Masjid terapung

Gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, 28 September 2018. FOTO: DARILAUT.ID

Jakarta – Rencana pemanfaatan SMART Cable akan memperkuat sistem deteksi peringatan dini tsunami, karakterisasi sumber tsunami, serta prakiraan gelombang tsunami di wilayah Indonesia.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, Smart Cable Technology yang dikembangkan ini mampu bertahan lama. Proses pemeliharaan pun tidak sulit dan terlindung dari guncangan yang biasa terjadi pada permukaan laut.

Berkaitan dengan hal tersebut, Balai Teknologi Survey Kelautan BPPT bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) mengadakan Workshop Strengthening Tsunami Warning Operations Through SMART Cable Technology, di Jakarta, Senin (13/1). Hal ini guna mendukung ITU/WMO/UNESCO IOC Joint Task Force for SMART Cable untuk sistem peringatan dini tsunami di Indonesia (Ina-TEWS).

Tahun 2018, ada dua bencana yang terjadi di Indonesia dan dipicu oleh hal yang tidak biasa. Kedua bencana tersebut adalah tsunami yang terjadi di Palu dan Selat Sunda.

Menurut Hammam, ada dua fakta dari peristiwa yang membuat pemerintah Indonesia menyadari pentingnya penerapan inovasi dan teknologi mutakhir dalam mengantisipasi bencana seperti ini.

Pertama, pentingnya Indonesia memiliki sistem peringatan dini tsunami yang andal. Kedua, Indonesia tidak hanya terancam oleh bencana yang berbasis tektonik namun juga non-tektonik.

Sebagai lembaga pemerintah yang berfokus dibidang kaji-terap teknologi, BPPT turut ambil bagian dalam seminar yang dihelat guna membahas rencana pemanfaatan SMART Cable tersebut.

BPPT menyadari untuk mengembangkan sistem seperti itu, membutuhkan konsistensi dan komitmen berkelanjutan dari pemerintah dan mungkin memerlukan waktu 10 hingga 20 tahun.*

Exit mobile version