Darilaut – Pembukaan destinasi wisata di masa pandemi Covid-19 harus selalu diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Bila ada yang melakukan pelanggaran harus diberikan sanksi.
Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM( Prof. Janianton Damanik mengatakan upaya penanggulangan pandemi sekarang ini menjadi persoalan bersama antara pemerintah dengan masyarakat.
Apabila masyarakat bisa menerapkan disiplin protokol kesehatan, maka pembukaan destinasi wisata tidak akan menjadi masalah.
“Semua harus berbarengan, membuka destinasi juga diikuti protokol kesehatan. Jika sudah jalan maka diikuti juga sanksi bagi mereka yang melanggar,” kata Prof Janianton seperti dikutip dari Ugm.ac.id, Selasa (18/5).
Menurut Janianton dari sisi kepariwisataan sekarang ini, pembukaan destinasi wisata di masa pandemi tak ubahnya dengan mengeluarkan kebijakan spekulatif. Sebab, membuka kunjungan destinasi wisata berarti pemerintah dan masyarakat harus siap dengan risiko bertambahnya kasus corona apabila tidak terjaminnya penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata.
“Sekarang ini semua destinasi dibuka, mudah-mudahan tidak muncul klaster baru,” ujarnya.
Mengenai penutupan lokasi wisata di masa pandemi, kata Janianton, untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
Janianton mengatakan penutupan destinasi wisata bukan sesuatu yang aneh. Jangan dibenturkan penutupan dengan soal ekonomi. Jika kita belum bisa menjamin kesehatan masyarakat, maka ini bisa menjadi bumerang.
Jika terjadi ledakan Covid-19, tentu tidak mudah diatasi apalagi ancaman munculnya varian baru. Karena itu, pemerintah harus konsisten mengenai penutupan destinasi wisata.
Untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, menurut Janianton, tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah untuk selalu mengawasi masyarakat agar taat protokol kesehatan, baik saat bepergian maupun saat berliburan.
Pengunjung wisata harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Oleh karena itu, pembukaan destinasi wisata harus disertai dengan ketaatan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan secara benar.
”Kita selalu menunjuk bahwa pemerintah harus bekerja maksimal, tapi jika masyarakat tidak disiplin maka semua itu tidak akan mudah,” katanya.
Selain meningkatkan edukasi masyarakat soal pentingnya penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata, Janianton menyarankan agar pemerintah bisa membuat kebijakan baru bagi mereka yang mau berwisata.
Salah satunya pemerintah perlu memastikan warga masyarakat yang boleh bepergian untuk wisata adalah mereka yang sudah divaksin.
Komentar tentang post