Darilaut – Setiap tahun diperkirakan sebanyak 11 juta ton plastik memasuki lautan. Para pemimpin dunia mengarahkan perhatian pada polusi plastik tersebut.
Melansir Unep.org (16/2) selama lebih dari lima dekade, plastik telah mengalir ke lautan dunia, meracuni kehidupan laut, dan mencemari pantai.
Akhir bulan ini, United Nations Environment Assembly atau Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA) direncanakan akan mengambil langkah pertama untuk membuat perjanjian penting untuk pengendalian polusi plastik di seluruh dunia.
Badan pembuat keputusan lingkungan tertinggi di dunia dan negosiator dijadwalkan mendiskusikan proposal untuk aturan yang mengikat secara hukum tentang penggunaan dan pembuangan plastik.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya global yang lebih besar untuk membendung gelombang polusi plastik.
Laporan terbaru Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), setiap tahun, diperkirakan 11 juta ton plastik memasuki lautan dunia. Sekitar 300 juta ton sampah plastik (jumlah yang setara dengan berat populasi manusia) diproduksi setiap tahun.
Namun, hanya 9 persen yang didaur ulang. Sebagian besar sisanya terakumulasi di tempat pembuangan sampah atau lingkungan alam.
Seiring waktu, bahan-bahan ini terurai menjadi mikroplastik yang memudahkan polutan tambahan ke dalam rantai makanan manusia, sistem air tawar, dan udara.
Komentar tentang post