Pencarian Kapal MV Nur Allya, Tim SAR Temukan Tumpahan Minyak di Perairan Pulau Obi

FOTO: BASARNAS

Jakarta – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan kapal MV Nur Allya menemukan tumpahan minyak di perairan Desa Boto Obi Selatan, Pulau Obi, Maluku Utara.

Temuan ini pada Jumat (30/8) ketika KN SAR 237 Pandudewanata melaksanakan penyisiran mulai dari Barat menuju ke Timur sampai dengan Selatan Pulau Obi. Selanjutnya, tim SAR melakukan pengambilan Sampel.

Setelah itu, penyisiran dilanjutkan ke bagian selatan Pulau Obi. Selain tumpah minyak ditemukan juga Lifecraft.

Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafah mengatakan, pada pukul 17.44 WIT, KN SAR 237 Pandudewanata telah selesai melaksanakan penyisiran di sebelah Barat – Timur – Selatan Pulau Obi dengan hasil tidak di temukan tanda-tanda keberadaan MV Nur Allya.

Tim SAR Gabungan juga telah melakukan pengecekan di sepanjang pesisir pantai Desa Fluk dengan hasil nihil.

Pukul 20.15 WIT, KN SAR 237 Pandudewanata telah kembali dan sandar di pelabuhan Babang Bacan. Direncanakan Pencarian akan dilanjutkan Sabtu (31/8) hari ini.

Unsur SAR yang terlibat dalam tim ini, Basarnas Ternate, Basarnas Ambon, Ditpolairud Polda Malut, Lanal Ternate, SROP Ternate, KSOP Ternate, KSOP Ambon, KUPP Labuha, Pos AL Bacan, Bakamla RI, Kodim 1509 Labuha, Polsek Obi Selatan, UPTD BPPP Wilayah V Panambuang, PT Gurita Lintas Samudera, PT Matthew Daniel International, Asuransi P n I Club dan Asuransi H & M.

Berkaitan dengan belum ditemukannya kapal MV Nur Allya, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menerbitkan Maklumat Pelayaran No 56/Phbl/2019 tanggal 28 Agustus 2019 tentang Pencarian Hilang Kontak kapal MV Nur Allya

Dalam maklumat, Kementerian Perhubungan meminta bila ada yang kapal yang berlayar di perairan Timur Indonesia, khususnya di wilayah Perairan Utara Pulau Buru mengetahui keberadaan kapal MV Nur Allya, agar segera menghubungi pihak Syahbandar setempat.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad meminta agar kantor Kesyahbandaran Utama, kantor KSOP, kantor Distrik Navigasi, Kantor Pangkalan PLP, dan kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan serta Stasiun Radio dan Pantai untuk memantau keberadaan kapal tersebut.*

Exit mobile version