redaksi@darilaut.id
Minggu, 11 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Peneliti: Larangan Mudik Dikaji Dari Berbagai Sisi

16 April 2020
Kategori : Berita
LIPI.GO.ID

LIPI.GO.ID

Darilaut – Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemsyarakatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Nuke Pudjiastuti mengatakan, larangan mudik diharapkan dapat dikaji dari berbagai sisi. Pasalnya, banyak pekerja di DKI Jakarta kehilangan pekerjaan karena dampak Covid-19, sehingga mudik bisa saja menjadi satu-satunya pilihan.

”Meskipun penelitian dilakukan dengan perspektif demografi, tentu harapannya kita bisa mengurai hasil penelitian untuk memecahkan masalah ekonomi, keamanan, atau yang lain bila ditinjau dari perpektif kependudukan,” kata Nuke, dikutip dari Lipi.go.id.

Menurut Nuke, permasalahan yang ada bukan hanya sekadar pilihan untuk mudik atau tidak. “Sebenarnya inti dari permasalahan juga soal bagaimana memutus penyebaran Covid-19 saat perjalanan mudik,” ujar Nuke.

Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Rusli Cahyadi mengatakan, tradisi mudik menjelang hari raya Idul Fitri sudah menjadi fenomena budaya masyarakat Indonesia. Namun, kondisi di tengah pandemi Covid-19 di tahun ini menjadikan mudik sebagai hal yang kompleks.

”Mudik bukan semata-mata sebagai fenomena ekonomi tapi juga sosial. Dalam kondisi dan situasi yang sulit ini orang berusaha untuk pulang, karena mudik seperti sebuah panggilan,” kata Rusli.

Menurut Rusli, studi yang dilakukan terhadap 3.853 responden dengan rentang usia 15-60 tahun ke atas menunjukkan sebanyak 43,7 persen memilih tetap akan mudik meski menyadari akan memperparah potensi penyebaran Covid-19. Sementara 56,22 persen menjawab tidak akan mudik, termasuk di dalamnya 20,98 persen masih berencana untuk membatalkan mudik.

Hasil survei Persepsi Masyarakat terhadap Mobilitas dan Transportasi menunjukkan pergerakan mudik terbesar berasal dari Jawa Barat sebesar 22,94 persen, diikuti DKI Jakarta 18,14 persen, Jawa timur 10,55 persen, Jawa Tengah 10,02 persen, dan Banten 4,68 persen.

“Persentase pergerakan ini akan didominasi oleh masyarakat umum, mengingat pemerintah telah mengeluarkan regulasi melalui untuk melarang seluruh Aparatur Sipil Negara melakukan mudik lebaran,” katanya.

Sejalan dengan pergerakan mudik tersebut, peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Chotib Hasan mengatakan, arus balik juga dapat berpotensi menciptakan dampak terinfeksi Covid-19 yang lebih besar lagi jika tidak ada intervensi.

Tanpa intervensi, akan ada 1.059 orang dalam pemantauan (ODP) yang balik ke Jakarta. Namun, jika ada intervensi, angka tambahan ODP menjadi sedikit sekitar 205 orang. Intervensi ini dilakukan oleh pemerintah bisa berupa pelarangan orang melakukan mudik di daerah asal mudik, dan penutupan lokasi di daerah tujuan mudik.

Menurut Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, Universitas Gadjah Mada, Sukamdi, ada kemungkinan arus mudik tahun ini tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya karena berbeturan dengan regulasi di daerah tujuan mudik.

“Persoalan yang dihadapi pemudik saat ini tidak hanya berhadapan dengan persoalan ekonomi, tetapi juga persoalan sosial, seperti keterbatasan sarana dan prasarana transportasi, regulasi yang diterapkan di daerah asal sangat ketat, dan penolakan dari komunitas di daerah asal,” katanya.

Sukamdi mengatakan, dampak pandemi Covid-19 secara demografis tidak akan berhenti pada saat pandemi berakhir. Hal ini akan berdampak pada kemiskinan, pendidikan dan kesehatan yang akan terasa dalam jangka panjang.

“Harapannya, ketahanan bangsa ini akan meningkat sejalan dengan peningkatan solidaritas sosial yang selalu muncul di saat terjadi krisis,” ujarnya.*

Tags: Covid-19LIPIVirus Corona
Bagikan1TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

FOTO: BNPB
Berita

Gempa Jatim, 6 Meninggal Dunia dan Satu Luka Berat

10 April 2021
FOTO: BASARNAS
Berita

Tim SAR Evakuasi 138 Jenazah Korban Banjir di NTT, 49 Dalam Pencarian

10 April 2021
BNPB/BMKG
Berita

Gempa M 6,7 Guncang Jatim

10 April 2021
Next Post
Salah satu kegiatan tim relawan. Foto: Laznas NH Makassar/Desk Relawan

Relawan Covid-19, Saat ini Sudah 23.472 Orang Berpartisipasi

Sukarelawan Medis Ika Dewi Maharani yang jadi supir ambulans menangani pasien Covid-19. FOTO: BNPB/Ignatius Toto Satrio

Kisah Relawan Perempuan Jadi Supir Ambulans Tangani Pasien Covid-19

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Minggu, April 11, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Gempa Jatim, 6 Meninggal Dunia dan Satu Luka Berat

Tim SAR Evakuasi 138 Jenazah Korban Banjir di NTT, 49 Dalam Pencarian

Gempa M 6,7 Guncang Jatim

Setelah Seroja, Muncul Siklon Tropis Odette

Cuaca Ekstrem di Sejumlah Perairan di Indonesia

Siklon Tropis Seroja Diprediksi Meningkat 24 Jam Ke Depan

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Nelayan Tenggelam di Perairan Kuta

Hari Peduli Sampah dan Ikrar Pramuka Bersih Negeri

Wisatawan, Perhatikan Papan Peringatan di Pinggir Pantai

Anomali Iklim La-Nina Sedang Berkembang

Kapal Tenggelam di Sumenep, Data KSOP Kalianget Penumpang KM Amin Jaya 57 Orang, 16 Meninggal

Harga Tuna Sirip Kuning Rp 33 Ribu Per Kilogram, Cakalang Stabil di Bitung

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Apa Itu Nilai Tukar Nelayan

    29 bagikan
    Bagikan 29 Tweet 0
  • Terumbu Karang Indonesia Kategori Buruk 33,82 Persen

    1 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version