Palu – Jumlah pengungsi akibat dampak gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, diperkirakan 16.732 orang. Para pengungsi ini tersebar di 24 titik.
Kebutuhan mendesak di lokasi gempa dan tsunami ini, antara lain, BBM (solar dan premium), air minum, obat-obatan dan tenaga medis. Kebutuhan lainnya berupa tenda pengungsi, water tank, bahan makanan, alat penerangan, genset dan dapur umum.
Selain itu, yang dibutuhkan di lokasi gempa dan tsunami ini, kantong mayat, kain kafan, tenda, terpal, selimut, veltbed, makanan siap dan makanan bayi dan anak. Dibutuhkan pula Rumah Sakit Lapangan, tenaga medis, bantuan obat-obatan, air bersih dan hunian sementara.
Sementara di Makassar, Sulawesi Selatan, korban gempa Palu, berdatangan setelah dievakuasi. Mereka adalah para penumpang yang berada di Bandara Mutiara Sis Al Jufri yang dievakuasi dengan menggunakan pesawat milik TNI.
Para penumpang ini tiba di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sabtu (29/9) sore pukul 16.00 Wita.
Kementerian PU-Perumahan Rakyat saat ini fokus untuk memperbaiki infrastruktur jalan, jembatan dan tanggul. Selain itu, pengerahan alat berat dan ketersediaan air bersih, serta sanitasi.
Sampai saat ini, layanan komunikasi yang bisa digunakan di wilayah Palu adalah XL. Layanan komunikasi Telkomsel berangsur pulih dan diprioritaskan bagi pemerintah dan instansi di Toli-toli, Poso dan Luwuk.
Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerjunkan 16 personel dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri.
Minggu (30/9) sore ini, Presiden RI Jokowi akan terbang ke Palu, untuk meninjau langsung penanganan pascagempa dan tsunami.*
Komentar tentang post