Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Bidang Kemaritiman memulai proses percepatan rehabilitasi mangrove di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan, rehabilitasi mangrove yang rusak perlu dilakukan percepatan karena ekosistem mangrove bukan hanya penting bagi masyarakat pesisir.
Ekosistem mangrove, penting bagi dunia jika dikaitkan dengan isu pemanasan global atau perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk mempercepat rehabilitasi mangrove, pemerintah perlu melibatkan seluruh potensi yang dimiliki Indonesia.
Seperti sumber pendanaan dari perusahaan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah no 47 tahun 2012 tentang Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Sumber pendanaan lain berasal dari APBN, APBD dan swadaya masyarakat.
Pelibatan perguruan tinggi sebagai basis ilmiah agar kegiatan rehabilitasi berjalan dengan baik. Selain itu, komitmen dan tindak nyata kepala daerah yang semakin baik.
Untuk proses percepatan ini, Menko Luhut didampingi Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono melakukan pencanangan percepatan rehabilitasi mangrove rusak.
Pencanangan ini dihadiri pejabat dari 19 kementerian dan lembaga termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta kepala-kepala daerah se-Indonesia yang mangrove-nya terancam punah. Pencangan ini dilaksanakan di Gedung Perpusnas, Jakarta, Kamis (20/9).
Saat ini, sebanyak 23 persen luas total mangrove dunia ada di Indonesia. Namun, fakta miris muncul ketika pada 2015, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup mengeluarkan data bahwa 48 persen atau 1.671.140,75 hektare mangrove Indonesia dalam kondisi baik.
Sementara 52 persen atau 1.817.999,93 hektare luas mangrove Indonesia, berada dalam kondisi rusak/kritis dan terus mengalami tekanan pengurangan luas akibat pengrusakan dan alih fungsi untuk pemanfaatan lainnya.
Dengan kenyaataan tersebut, pemerintah bersama masyarakat, kalangan perguruan tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah dan terus melakukan berbagai upaya pengembangan ekonomi berbasis ekosistem mangrove dan juga merehabilitasi yang rusak.*
Komentar tentang post