Darilaut – Perubahan iklim yang terjadi saat ini akan akan berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya air.
Selain itu, kebutuhan terhadap air tanah juga terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Dengan meningkatnya kebutuhan air dan pengaruh perubahan iklim, “Air tanah akan menjadi sumber daya kritis bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan air masa depan negara ini,” kata Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hidayat, “baik untuk keperluan minum, pertanian, industri, maupun lingkungan.”
Hal ini disampaikan pada pembukaan Lokakarya internasional Groundwater Sustainability in Indonesia: A Scoping Study to Pilot a Participatory Groundwater Management Approach yang berlangsung 7-8 Mei di Jakarta.
Kegiatan lokakarnya tersebut diselenggarakan oleh BRIN berkolaborasi dengan Western Sydney University (WSU), Australia, dan Komite Nasional IHP UNESCO Indonesia dan disponsori oleh Australian Aid dan Australian Water Partnership (AWP).
Lokakarya bertujuan, antara lain, mengidentifikasi berbagai pemangku kepentingan terkait manajemen air tanah yang berpotensi dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Memahami peluang dan tantangan pengelolaan air tanah secara partisipatif di Indonesia.