Darilaut – Dampak perubahan iklim meningkat di Pasifik Barat Daya, termasuk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi La Nina yang terjadi sejak tahun 2020 hingga awal 2023, hanya sebagai penanda memperlambat kenaikan suhu.
Akan tetapi kenaikan permukaan laut meningkat, panas laut dan pengasaman mengancam ekosistem dan cara hidup.
Begitu pula dengan ketebalan es gletser di bagian barat pulau Papua (New Guinea) di Indonesia menunjukkan penurunan yang besar.
Saat ini, pertanian sangat rentan terhadap dampak iklim. Karena itu, peringatan dini harus menjangkau semua orang.
Dalam siaran pers Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang diterbitkan Jumat (18/8) bencana yang berhubungan dengan cuaca dan dampak perubahan iklim mengurai tatanan masyarakat di Pasifik Barat Daya.
Kenaikan permukaan laut mengancam masa depan pulau-pulau dataran rendah, sementara peningkatan panas laut dan pengasaman merusak ekosistem laut yang vital dan rentan, menurut laporan baru WMO.
Laporan Keadaan Iklim di Pasifik Barat Daya 2022 memberikan gambaran tentang indikator iklim termasuk suhu, kenaikan permukaan laut, panas dan pengasaman laut, dan peristiwa cuaca ekstrem pada tahun 2022.
Laporan ini juga menyoroti risiko dan dampak sosial-ekonomi pada sektor seperti pertanian.
Komentar tentang post