Darilaut – Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Eko Nugroho mengatakan, potensi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan.
Karena itu, menjadi sangat penting untuk mengantisipasi hal tersebut. Perlu upaya pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha dan masyarakat, terutama industri yang secara langsung akan terdampak.
Menurut Eko, potensial Dampak Ekonomi dari Covid 19 sudah menjadi Outbreak secara global dan sebagai bagian dari early warning system harus kita bangun. Outbreak ini mau tidak mau memberi konsekuensi pada ekonomi Indonesia.
“Kami proyeksikan kalo misalnya terjadi outbreak ini, yang kita amati secara detail adalah pada first effect. Sektor pariwisata, termasuk transportasi udara, makanan, dan minuman menjadi sektor yang sangat vulnerable terhadap outbreak ini,” katanya, dalam talkshow Polemik Trijaya, Sabtu (29/2).
Eko mengatakan, berdasarkan perhitungan perkiraan, sektor pariwisata bisa kehilangan 2 juta turis. Dari China saja misalnya 2 milyar USD atau 28 Triliun. Itu baru dari China saja.
“Kondisi yang berdekatan dengan ramadhan dan hari raya sekarang ini, untuk urusan logistik diharapkan bisa menjadi baik,” ujar Eko.
Begitu tidak ada di pasar, maka harga akan melonjak. Ini akan menggerus consumption dan menjadi secondary effect. Pertumbuhan ekonomi akan tertekan 0,2 – 0,3 persen. “Jika kita tidak melakukan apa-apa, kita akan tertekan,” katanya.
Komentar tentang post