Tanjungpinang – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap ikut serta dalam pelaksanaan World Cleanup Day (WCD) tahun ini. WCD atau Aksi Gotong Royong Sedunia sebagai momentum dan bentuk kepedulian bersama terkait dengan permasalahan lingkungan dan sampah.
“Momentum ini untuk menyatukan misi agar tercipta lingkungan yang lebih baik dan masyarakat peduli sampah,” kata Renald Yude, Sekretaris Umum WCD Kepri, Senin (9/7).
Pembentukan WCD Kepri diinisiasi beberapa penggerak lingkungan. Pada Minggu (1/7) lalu, telah dilakukan pertemuan perdana untuk menyiapkan WCD ini. Terbentuk tim inti (core team) WCD 2018 Kepri dipimpin Fadhliyah.
Sejumlah organisasi, komunitas dosen dan mahasiswa hadir dalam pertemuan ini. Antara lain FIKP UMRAH, KPA Camteras, LSM Alim, DPW ISKINDO Kepri, GMPL Kawal, Genpi Bintan, Genbi Kepri dan beberapa Mapala yang ada di Tanjungpinang. Hadir pula perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan, CSR Banyan Tree Bintan dan Lantamal IV Tanjungpinang.
World Cleanup Day adalah gerakan yang diinisiasi oleh Let’s Do It World (www.letsdoitworld.org), sebuah NGO (Non Government Organization) internasional, pada 2008 lalu di Estonia. Saat ini, terdapat hampir 150 negara yang sudah bergabung dalam gerakan Lets Do It ini, termasuk Indonesia. Gerakan di Indonesia didaftarkan tahun 2014.
World Cleanup Day tahun ini diharapkan dapat melibatkan 380 juta penduduk atau sekitar 5 persen populasi di dunia. Pada 15 September, 380 juta penduduk ini melakukan kegiatan bersih-bersih serentak.
“Berarti kita di Indonesia, akan melibatkan sedikitnya 13 juta penduduk yang tersebar di 34 provinsi, untuk bersih-bersih serentak selama satu hari,” kata Renald yang juga ketua DPW ISKINDO Kepri ini.
Tim WCD Kepri dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Seperti DLH Provinsi Kepri dan beberapa pihak swasta yang peduli dengan kegiatan lingkungan.
Harapannya, kata Renald, pada 15 September nanti, semua pihak dan elemen di seluruh Kepri ikut serta. Bersama-sama dan bergabung pada kegiatan gotong royong sedunia ini. “Target kita di Kepri, jumlah relawan lima persen dari jumlah penduduk,” ujarnya.*
Komentar tentang post