Darilaut – Hampir 15 ribu warga Filipina dievakuasi lantara Topan (Typhoon) Saola yang berputar di timur pulau Luzon, Laut Filipina, sejak Sabtu (26/8) hingga Selasa (29/8) hari ini.
Sementara lebih dari 19 ribu kepala keluarga atau 63 ribu jiwa terdampak hantaman Topan Saola yang membawa hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi.
Hingga Selasa pukul 11.00 waktu setempat, Topan Saola dengan nama lokal Filipina “Goring” masih mempertahankan kekuatannya di Laut Filipina.
Menurut Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina – Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration (PAGASA), topan ini masih mempengaruhi Pantai di sejumlah wilayah.
Bahaya yang menyertai topan ini berlaku di pesisir utara dan timur Luzon Utara, pesisir timur dan barat Luzon Tengah, pesisir Luzon Selatan, pesisir Visayas, dan pesisir utara Mindanao.
Gangguan terhadap aktivitas maritim sipil diperkirakan terjadi di wilayah ini, misalnya penangguhan perjalanan laut, karena kondisi laut yang berbahaya, kata PAGASA.
Mulai hari ini, PAGASA memperkirakan Goring akan mengikuti jalur yang sebagian besar mengarah ke barat laut melintasi Selat Luzon hingga keluar dari Wilayah Tanggung Jawab Filipina (PAR) pada Rabu (30/8) malam atau Kamis (31/8) pagi.
Prakiraan jalur terbaru menunjukkan bahwa topan mungkin melintas sangat dekat atau mendarat di sekitar Batanes antara besok pagi dan sore.
Ada kemungkinan terjadi sedikit pergeseran prakiraan jalur ke selatan yang dapat membawa mata (pusat) dan dinding mata topan ke bagian utara, Kepulauan Babuyan.
Selama periode ini, kekuatan topan diperkirakan akan tetap kuat saat melewati sangat dekat atau melewati Batanes.
PAGASA memberikan catatan kemungkinan akan terjadi peningkatan kembali intensitas topan ini secara bertahap dan mencapai kategori topan super.
Melansir Kantor Berita Filipina, PNA, jumlah keluarga yang terkena dampak cuaca buruk akibat Topan Goring telah meningkat menjadi 19.370, kata Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional (NDRRMC) Selasa.
Jumlah ini setara dengan 63.565 orang yang tinggal di 333 barangay di Wilayah Ilocos, Lembah Cagayan, Luzon Tengah, Calabarzon, Mimaropa, Visayas Barat, dan Wilayah Administratif Cordillera (CAR).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.049 KK atau 14.856 jiwa berada di 154 titik pengungsian. Sementara 2.628 KK atau 10.116 jiwa mendapat bantuan di luar pengungsian.
Hingga Selasa pagi, pihak berwenang belum menerima laporan adanya korban jiwa.
Kantor Pertahanan Sipil Filipina, sebelumnya mengatakan, keluarga yang terkena dampak adalah mereka yang mengungsi dan tidak memerlukan pemindahan atau pemindahan dari tempat tinggal mereka.
OCD juga mengatakan pihaknya terus mengoordinasikan operasi respons dengan mitra regionalnya dan lembaga pemerintah lainnya untuk memastikan bantuan di daerah yang terkena dampak topan.
Pada Selasa pagi sebanyak delapan penerbangan domestik telah dibatalkan karena cuaca buruk.
Penerbangan tersebut adalah: PAL Express (2P) 2905/2906 Manila-Antik-Manila, 2P 2932/2933 Manila-Basco-Manila, Cebu Pasifik (5J) 504/505 Manila-Tuguegarao-Manila dan CebGo (DG) 6177/6178 Manila-Masbate-Manila.
Sebelumnya, akhir Juli 2023, Filipina dihantam Topan Doksuri dengan nama lokal Filipina “Egay” dan Topan Khanun dengan nama lokal “Falcon”.

Jumlah kematian yang dilaporkan akibat dampak angin muson barat daya, Topan Egay dan Falcon sebanyak 29 orang, dengan jumlah keluarga yang terdampak mencapai 805.621 keluarga atau 3.028.040 jiwa.
Warga yang meninggal tersebar di wilayah Administratif Cordillera (CAR), di Wilayah Ilocos, Calabarzon, Visayas Barat dan Wilayah Davao.
Korban yang mengalami luka berjumlah 165 orang. Korban hilang berjumlah 11 orang.
Dari 805.621 keluarga terdampak atau setara dengan 3.028.040 jiwa yang tinggal di 4.826 barangay di 13 wilayah, sekitar 15.473 keluarga atau 57.226 jiwa mengungsi di 648 pusat evakuasi.
Sumber: Pna.gov.ph dan PAGASA/Filipina
Komentar tentang post