Menurut Miftahul, program pelatihan pembuatan produk juga menjadi kegiatan inti KKN MBKM.
“Pelatihan pembuatan minyak sachita, susu sachita, biskuit dan selai berbasis Sacha Inchi,” ujar Miftahul.
Menurut Kemendikbudristek, saat ini tanaman sacha inchi telah dibudidayakan di China, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Sacha inchi (Plukenetia volubilis) dikenal sebagai kacang inka atau kacang gunung yaitu kacang yang berasal dari hutan tropis Amazon.
Secara morfologi, buah sacha inchi memiliki bentuk bintang, di mana dalam satu bintang dapat menyimpan antara 4 – 5 butir biji. Buah muda berwarna hijau sedangkan buah yang sudah tua bewarna coklat kehitaman.
Beberapa bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daunnya mengandung antioksidan dan dapat dimakan sebagai sayur ataupun diolah sebagai teh.
Biji buahnya memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh dengan kadar omega 3 mencapai 47 – 51 persen, dan omega 6 mencapai 34 – 37 persen, dibandingkan dengan minyak zaitun yang memiliki hanya 1 persen kadar omega 3 dan 9 persen Omega 9.
Selain daun dan bijinya, minyak hasil ekstraksi biji sacha inchi memiliki berbagai manfaat baik untuk kosmetik sebagai pelembab dan pencerah kulit.
Selain itu, minyak Sacha Inchi juga memiki berbagai manfaat untuk kesehatan seperti penurun kolesterol dan asam urat, peningkat kecerdasan, dapat mengurangi risiko jantung bengkak, risiko stroke, menurunkan aktivitas tumor, radang sendi dengkul, meningkatkan penglihatan (katarak), dan menurunkan rasa kesemutan.