Darilaut – Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh. Wiku Adisasmito mengatakan, rasio tes Indonesia per jumlah penduduk tidak bisa dibandingkan secara serta merta dengan negara-negara lain yang memiliki letak geografis dan kekuatan ekonomi yang berbeda-beda.
“Indonesia negara keempat dengan populasi terbesar di dunia. Tidak bisa serta merta dibandingkan dengan negara yang ekonominya tinggi dan penduduknya rendah,” kata Wiku dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (5/5).
Menurut Wiku, yang diperlukan Indonesia sebagai negara kepulauan adalah memperkuat sistem untuk proses pengujian sampel guna mengetahui kasus Covid-19. Pemerintah terus berupaya menyiapkan laboratorium dan mendata jumlah sumber daya manusia laboran atau petugas laboratorium yang dimiliki.
Sehingga SDM yang ada bisa memenuhi kebutuhan petugas laboratorium yang diubutuhkan di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan Senin (4/5), secara akumulatif telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 116.861 spesimen dari 86.061 orang yang diperiksa di seluruh Indonesia.
Wiku mengatakan, pengetesan sampel menjadi hal yang sangat penting agar bisa mendeteksi keberadaan virus di suatu wilayah.
Komentar tentang post