Jakarta – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria mengatakan, kerjasama antar universitas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara perlu diperkuat. Saat ini, era kolaborasi dan bukan kompetisi.
Untuk itu, sudah saatnya pengelolaan pesisir dan laut memanfaatkan teknologi baru 4.0 untuk menjamin presisi dan efisiensi. Rektor IPB menyampaikan hal ini sebagai pembicara utama pada East Asian Seas Congress (EAS Congress) 2018 di Iloilo Filipina, 27– 30 November.
Dalam laman Ipb.ac.id, Arif mengatakan, pengembangan teknologi baru seperti robotic, kecerdasan buatan, drone, satelit, big data dan internet of things sudah menjadi keniscayaan seiring dengan kecenderungan revolusi industri 4.0.
“Agro Maritim 4.0 amat relevan dalam meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam kontribusi ilmiahnya di dalam penerapan berbagai aplikasi pembangunan berkelanjutan di Kawasan Asia Timur (East Asian Seas),” ujar Arif.
Berbagai goals dalam SDG khususnya SDG 14 (Life below water) menjadi fokus utama capaian pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir dan laut.
Dalam kesempatan ini, diperkenalkan hasil riset karya dosen-dosen IPB tentang smart aquaculture, smart coastal management, dan prospek riset-riset smart fisheries lainnya.
Kepala Pusat kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKSPL LPPM) IPB Dr Ario Damar dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Dr Luky Adrianto diundang sebagai moderator pada sesi-sesi di konferensi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA).
Komentar tentang post