Skala III – IV Bolaang Mongondow Selatan, III – IV Bolaang Mongondow Timur, III – IV Kotamobagu, II – III Tomohon dan II – III Manado di Sulawesi Utara.
Di Gorontalo, gempa Senin malam dirasakan III – IV Bone Bolango, III – IV Kota Gorontalo, III – IV Kabupaten Gorontalo dan III – IV Pohuwato.
Selain itu, sejumlah lokasi yang merasakan gempa ini II – III Bobong, II – III Konawe Utara, II – III Kolaka Utara, II – III Masamba, II Mamuju Tengah, dan II Polewali.
Dilihat dari jenis dan mekanisme gempabumi, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi karena sesar Lokal.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan normal atau normal fault.
Hingga pukul 23.51 Wita, BMKG telah mencatat sebanyak 12 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo antara 2,4 hingga 4,2.
Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana BMKG, Daryono, melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, menjelaskan sejarah gempa tektonik di jalur sesar Balantak.
Menurut Daryono, jika memerhatikan peta toktonik ini tampak pusat gempa terletak pada jalur Sesar Balantak.
Di sekitar pusat gempa Tojo Unauna – Banggai (update) M 6,3 (M 6,5) Senin malam, sejarah mencatat pada masa lalu telah terjadi beberapa kali gempa kuat.
Gempa tersebut tercatat pada tahun 1923 (M 6,5), 1927 (M 6,3), 30 Juni 1964 (M 6,6), 11 oktober 1964 (M 6,2), 23 April 1966 (M 6,5). Kemudian pada 4 Februari 1969 (M 6,1) dan 15 Maret 2015 (M 6,1).
Komentar tentang post