Riwayat Sesar Balantak, Pemicu Gempa yang Mengguncang Togean Tojo Una-Una

Sejarah gempa berkekuatan di atas magnitudo 6 di patahan Balantak (Balantak fault). DARYONO-BMKG/TWITTER

Darilaut – Balantak adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Terdapat sesar aktif di wilayah ini.

Sesar atau patahan ini dari Laut Maluku, memotong Banggai. Selanjutnya memanjang melintasi Teluk Tomini.

Di antara Kepulauan Togean dan daratan Pulau Sulawesi (Banggai-Tojo Una-Una, Poso hingga perairan Parigi di Kabupaten Parigi Moutong).

Pada Senin (26/7) di jalur patahan Balantak (Balantak fault) ini telah memicu gempa tektonik yang begitu kuat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada Senin pukul 10.52 WIB atau 11.52 Wita, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,9 memicu guncangan kuat sekitar 2 hingga 3 detik. Pusat gempa berada di laut 55 Km Timur Laut Tojo Una-Una

Senin malam, pukul 19.09 WIB atau 20.09 Wita, gempa yang lebih kuat kembali terjadi dengan magnitudo 6,5. Pusat gempa berada di laut 59 km Timur Laut Tojo Una-Una.

Gempa ini membuat warga panik dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Jaringan listrik padam setelah gempa tersebut.

Gempa tersebut berada di laut, di antara Kepulauan Togean dan Daratan Pulau Sulawesi.

Guncangan gempa kuat Senin malam juga dirasakan lebih luas di beberapa wilayah di Pulau Sulawesi.

Menurut BMKG kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity menunjukkan V – VI Ampana, V Poso, V Morowali, V Luwuk dan III – IV Buol di Sulawesi Tengah.

Skala III – IV Bolaang Mongondow Selatan, III – IV Bolaang Mongondow Timur, III – IV Kotamobagu, II – III Tomohon dan II – III Manado di Sulawesi Utara.

Di Gorontalo, gempa Senin malam dirasakan III – IV Bone Bolango, III – IV Kota Gorontalo, III – IV Kabupaten Gorontalo dan III – IV Pohuwato.

Selain itu, sejumlah lokasi yang merasakan gempa ini II – III Bobong, II – III Konawe Utara, II – III Kolaka Utara, II – III Masamba, II Mamuju Tengah, dan II Polewali.

Dilihat dari jenis dan mekanisme gempabumi, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi karena sesar Lokal.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan normal atau normal fault.
Hingga pukul 23.51 Wita, BMKG telah mencatat sebanyak 12 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo antara 2,4 hingga 4,2.

Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana BMKG, Daryono, melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, menjelaskan sejarah gempa tektonik di jalur sesar Balantak.

Menurut Daryono, jika memerhatikan peta toktonik ini tampak pusat gempa terletak pada jalur Sesar Balantak.

Di sekitar pusat gempa Tojo Unauna – Banggai (update) M 6,3 (M 6,5) Senin malam, sejarah mencatat pada masa lalu telah terjadi beberapa kali gempa kuat.

Gempa tersebut tercatat pada tahun 1923 (M 6,5), 1927 (M 6,3), 30 Juni 1964 (M 6,6), 11 oktober 1964 (M 6,2), 23 April 1966 (M 6,5). Kemudian pada 4 Februari 1969 (M 6,1) dan 15 Maret 2015 (M 6,1).

Exit mobile version