China juga tidak membagikan informasi apa pun tentang mengapa pendorong itu akan jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali, tetapi seperti yang dikatakan Administrator Associated NASA untuk Sains Thomas Zurbuchen, pasti ada sesuatu yang sangat salah.
Dengan meningkatnya peluncuran roket di seluruh dunia, sebuah studi baru-baru ini menyimpulkan ada kemungkinan 6-10% bahwa seseorang akan mati karena puing-puing yang jatuh dari luar angkasa selama sepuluh tahun ke depan.
Jatuh di Samudra Hindia dan Melewati Malaysia
Sebuah roket bekas peluncuran stasiun antariksa Tiongkok terpantau jatuh di Samudera Hindia.
Peristiwa tersebut terjadi pada 30 Juli 2022, pukul 23.45 WIB. Sebelumnya, Pusat Riset Antariksa – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memantau melalui situs pemantauan secara real time. Serpihannya melewati wilayah Sarawak, Malaysia.
“Sampah antariksa CZ5B, roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa RRT diprakirakan jatuh malam ini, 30-31 Juli 2022,” kata Peneliti Senior BRIN, Thomas Djamaludin, Sabtu (30/7).
Data malam itu menunjukkan bahwa bobot sampah sekitar 20 ton dengan ukuran 30 meter. “Orbit saat ini, ketinggiannya makin mendekati 120 km, ketinggian kritis objek antariksa utk jatuh. Terpantau, Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat terlintasi pada saat-saat akhir lintasan bekas roket,” tulis Thomas.
Komentar tentang post