Sabtu, Desember 2, 2023
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Rumput Laut Cokelat Paling Banyak Dikonsumsi

redaksi
19 Juni 2023
Kategori : Berita, Kesehatan
0
Rumput Laut Cokelat Paling Banyak Dikonsumsi

Alga coklat {Phaeophyceae} di Lizard Island, Queensland, Australia (2008). FOTO: JUERGEN FREUND/NATUREPL.COM

Darilaut – Terdapat tiga kelompok besar rumput laut (alga) . Ketiga kelompok tersebut yakni rumput laut hijau, rumput laut merah dan dan rumput laut cokelat.

Mengutip Ugm.ac.id, di antara ketiga kelompok alga tersebut, rumput laut cokelat sebagai jenis yang paling banyak dikonsumsi, sebesar 66,5 persen. Kemudian diikuti oleh rumput laut merah 33 persen, dan rumput laut hijau 5 persen.

“Rumput laut cokelat (Phaeophyceae) dinilai memiliki kandungan fitokimia beragam yang tinggi dan telah berulang kali diklaim memiliki sifat terapeutik yang penting sehingga menjadi kandidat yang bagus untuk digunakan sebagai agen bioaktif di banyak industri, termasuk industri makanan fungsional,” kata Prof. Dr. Amir Husni, saat menyampaikan Pidato Pengukuhan dalam Jabatan Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Hasil Perikanan pada Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, di Balai Senat UGM, Selasa (13/6).

Laporan SeafoodSource memperlihatkan pasar rumput laut global diperkirakan akan tumbuh hingga USD 22,1 miliar pada tahun 2024.

Sementara produk baru mengandung rumput laut yang diluncurkan di pasar Eropa antara tahun 2011 dan 2015 meningkat sebesar 147 persen. Hal ini menjadikan Eropa sebagai kawasan paling inovatif secara global setelah Asia.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan laut secara teratur, termasuk rumput laut, banyak memberikan manfaat untuk kesehatan dan harapan hidup yang lebih lama.

Karena itu, minat memproduksi dan mengonsumsi produk turunan dari rumput laut di Eropa akhir-akhir ini sangat meningkat.

Penelitian dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan bahwa rumput laut telah dianggap sebagai organisme yang memiliki potensi untuk menyediakan zat dan senyawa bioaktif baru yang diperlukan untuk nutrisi dan kesehatan manusia.

Keanekaragaman rumput laut di Indonesia termasuk yang terbesar di dunia. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton pada 2021 dengan nilai produksi sebesar 28,48 triliun rupiah. Nilai tersebut meningkat 6,89 persen dibandingkan pada 2020 yang sebesar 26,65 triliun rupiah (KKP, 2022).

Angka produksi tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Advertisement

Sampai saat ini pemanfaatan rumput laut Indonesia belum dilakukan secara optimal, khususnya pemanfaatan sebagai bahan baku untuk produk pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat.

Padahal, menurut Amir, pangan fungsional merupakan pangan dalam bentuk produk pangan normal yang dikonsumsi sebagai makanan dan minuman yang dapat memberikan efek manfaat bagi kesehatan karena manfaat zat gizi yang dikandungnya.

Sumber daya rumput laut yang besar di Indonesia, sekitar 75 persen diekspor dalam bentuk bahan baku mentah rumput laut kering dan hanya sekitar 25 persen yang dilakukan pengolahan atau sebagai bahan baku industri dalam negeri, ujar Amir.

Baca Juga

Dinas Kominfo Kota Gorontalo Menggelar Malam Anugerah Film Pendek

97.000 Delegasi Menghadiri COP28, UEA Sumbangkan $100 juta Untuk Iklim

Presiden COP28: Saatnya Kita Bersatu Dengan Tanggung Jawab Besar

Tags: Alga coklatPhaeophyceaeRumput Laut CokelatUGM
Bagikan2Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan
Dukungan darilaut.id : https://saweria.co/darilautID
Previous Post

Indonesia Belum Menguasai Teknologi Budi Daya Rumput Laut Cokelat

Next Post

Menteri Transportasi G7 Mempromosikan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Postingan Terkait

Dinas Kominfo Kota Gorontalo Menggelar Malam Anugerah Film Pendek

Dinas Kominfo Kota Gorontalo Menggelar Malam Anugerah Film Pendek

2 Desember 2023
97.000 Delegasi Menghadiri COP28, UEA Sumbangkan $100 juta Untuk Iklim

97.000 Delegasi Menghadiri COP28, UEA Sumbangkan $100 juta Untuk Iklim

1 Desember 2023

Presiden COP28: Saatnya Kita Bersatu Dengan Tanggung Jawab Besar

Seruan ‘Bebaskan Palestina’ Menggema di COP28

Bangunan Berketahanan Iklim Akan Diluncurkan Saat COP28 di Dubai

Perubahan Iklim Bukan Hanya Isu Lingkungan Hidup

Hari Ini Pembukaan KTT Perubahan Iklim COP28 di Dubai

KPU Sedang Mengidentifikasi Pelaku Peretasan Sistem Informasi Data Pemilih

Next Post
Menteri Transportasi G7 Mempromosikan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Menteri Transportasi G7 Mempromosikan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Komentar tentang post

TERBARU

Dinas Kominfo Kota Gorontalo Menggelar Malam Anugerah Film Pendek

97.000 Delegasi Menghadiri COP28, UEA Sumbangkan $100 juta Untuk Iklim

Presiden COP28: Saatnya Kita Bersatu Dengan Tanggung Jawab Besar

Seruan ‘Bebaskan Palestina’ Menggema di COP28

Bangunan Berketahanan Iklim Akan Diluncurkan Saat COP28 di Dubai

Perubahan Iklim Bukan Hanya Isu Lingkungan Hidup

Dukungan

Beri Dukungan disini : https://saweria.co/darilautID

REKOMENDASI

30 Awak Kapal Perikanan Indonesia Jadi Korban Kekerasan di Kapal China

Dugong di Natuna

Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Indonesia

Dua Universitas Teratas di Jepang Bergabung menjadi “Institute of Science Tokyo”

Belajar Kajian Maritim Dari Adrian Bernard Lapian

80 Persen Tol Laut Beroperasi di Indonesia Timur

Tags

sampah plastik KKP gempabumi teluk tomini JTWC LIPI AMSI BRIN KLHK Jepang Bibit Siklon Tropis Perubahan Iklim BNPB Banjir Ditjen Perhubungan Laut BMKG Samudra Pasifik Siklon Tropis Virus Corona Covid-19 Universitas Negeri Gorontalo gorontalo TNI Angkatan Laut Basarnas Kemenhub

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pemilihan
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.