Darilaut – Salju abadi Pegunungan Jayawijaya, Papua, sudah tak kekal lagi. Luasan gletser di puncak Jayawijaya di ambang kepunahan.
Hal ini menjadi sinyal buruk bagi Indonesia karena tidak lama lagi salju abadi di Pegunungan Jayawijaya akan musnah dalam beberapa tahun mendatang.
Indonesia menjadi salah satu lokasi unik di wilayah tropis karena memiliki salju abadi. Salju abadi di Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah keajaiban alam yang menarik banyak perhatian dari kalangan ilmuwan, peneliti, serta pecinta alam.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, dilaporkan terjadi penurunan drastis luas area salju abadi tersebut.
Mendekati kepunahan salju tersebut, pada 11-15 November 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan monitoring gletser di Puncak Sudirman, Pengunungan Jayawijaya.
Hasilnya, terjadi penurunan signifikan baik luasan maupun ketebalan es ‘salju abadi’ yang ada di Puncak Sudirman.
Koordinator Bidang Standardisasi Instrumen Klimatologi BMKG Donaldi Sukma Permana menjelaskan luasan tutupan es pada tahun 2024 menyusut 0,11-0,16 kilometer persegi. Sebelumnya, pada 2022, luasan tutupan es 0,23 kilometer persegi.
“Tahun ini kita lakukan survei lagi yang pada intinya melihat penurunan tebal es dari tahun ke tahun kian menipis,” kata Donaldi.