Darilaut – Satelit Surya-1 (SS-1) yang siap mengorbit awalnya dirancang dan diproduksi oleh mahasiswa Surya University (Universitas Surya).
Mengutip Surya.ac.id, satelit nano atau cube satellite (cubesat) ini hanya berukuran 10 cm x 10 cm x 10 cm.
Meski berukuran kecil, satelit ini memiliki fungsi penting untuk transfer data, repeater komunikasi, dan sistem pelaporan paket otomatis (automatic package reporting system, APRS) untuk pengumpulan data bencana alam.
Satelit ini juga dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi seluruh laboratorium universitas, perusahaan, dan amatir radio di seluruh Indonesia.
Kegunaan praktis lain dari satelit ini termasuk pelacakan posisi mobil, pejalan kaki, perahu nelayan, bahkan hotspot di hutan. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan hadirnya satelit.
SS-1 membuktikan kemampuan mahasiswa Indonesia dalam pembuatan satelit.
Dalam proses pembuatan satelit ini, tim dibantu oleh dosen Universitas Surya dan ahli dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang sekarang sudah bergabung di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).
Ahli dari BRIN dan ORARI memberikan bimbingan dan pengetahuan mulai dari pembuatan satelit hingga peluncurannya.
Dengan program peluncuran satelit ini, kita dapat menunjukkan bahwa para sarjana Indonesia dapat bersaing dengan para sarjana dari seluruh dunia.
Komentar tentang post