Darilaut – Penanaman pohon hingga pembuatan taman kota kini telah menjadi strategi sejumlah kota di dunia untuk kembali ke alam.
Para perencana kota semakin menyadari untuk menangkal ancaman lingkungan yang terus bertambah, mereka perlu memanfaatkan apa yang dikenal sebagai pendekatan berbasis ekosistem.
Kota telah lama menjadi tempat bagi manusia selain dari alam. Tapi model itu sudah mulai berubah.
Pekan ini, 23 Februari, para pemimpin sub-nasional mengeksplorasi pendekatan berbasis ekosistem di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kota dan Wilayah United Nations Environment Assembly (UNEA) atau Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
KTT yang diselenggarakan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) atau Program Lingkungan PBB menunjukkan bagaimana alam dapat membantu kota-kota mengurangi emisi gas rumah kaca, mencegah panas yang ekstrem, melindungi satwa liar dan menyaring polusi, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi.
Sebagai contoh, data UNEP menemukan bahwa hanya dengan menanam pohon di jalan-jalan kota akan memberi 77 juta orang untuk penangguhan 1°C di hari-hari yang panas.
“Dengan membalik naskah dan dengan menghubungkan kota dan wilayah kita dengan alam, kita dapat mengatasi krisis tiga planet yaitu perubahan iklim, hilangnya alam dan keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah,” kata Kepala Unit Kota UNEP Martina Otto.
Komentar tentang post