Darilaut – Sebanyak 28 ekor satwa liar endemik Pulau Seram, Maluku, dikembalikan lagi ke habitatnya. Pelepasliaran ini berlangsung di Kilokoma Resort Masihulan SPTN (Seksi Pengelolaan Taman Nasional) I Wahai Kawasan Konservasi Taman Nasional (TN) Manusela Kabupaten Maluku Tengah.
Satwa-satwa yang dilepasliarkan berupa 2 ekor Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), 4 ekor Kasturi Tengkuk Ungu (Lorius domicella), 2 ekor Nuri Maluku (Eos bornea). Kemudian, 12 ekor Perkici Pelangi (Trichoglossus haematodus) dan 8 ekor Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis).
Burung-burung tersebut merupakan satwa hasil sitaan, temuan dan penyerahan secara sukarela dan telah menjalani proses karantina dan rehabilitasi di kandang transit Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Masohi Balaia KSDA Maluku dan Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) Masihulan.
Kegiatan pelepasliaran dilaksanakan oleh petugas dari SKW II Masohi dan disaksikan langsung oleh Kepala SPTN I Wahai, Kepala Resort Masihulan dan staf PRS Masihulan.
Kawasan konservasi TN Manusela merupakan habitat asli burung-burung tersebut. di kawasan ini terdapat potensi sumber makanan yang melimpah, serta kondisi hutan yang masih sangat terjaga.
Dengan demikian, diharapkan dapat membuat burung tersebut dapat bertahan hidup dan jauh dari gangguan pemburu liar.
Komentar tentang post