Darilaut – Seluruh Eropa mengalami dampak perubahan iklim selama tahun 2023. Jutaan orang terkena dampak peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir besar dan gelombang panas parah.
Karena itu, pengembangan upaya mitigasi dan adaptasi menjadi prioritas. Untuk mencapai hal ini, memahami tren iklim sangatlah penting.
Copernicus Climate Change Service (C3S), bersama dengan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), telah merilis laporan Keadaan Iklim Eropa tahun 2023 (ESOTC 2023), Senin (22/4).
Laporan ini memberikan deskripsi dan analisis kondisi dan variasi iklim di seluruh sistem bumi, peristiwa-peristiwa penting dan dampaknya, serta diskusi mengenai kebijakan dan tindakan iklim yang berfokus pada kesehatan manusia.
ESOTC juga mencakup pembaruan mengenai evolusi jangka panjang dari Indikator-indikator Iklim utama. Berikut ini temuan utama dalam laporan tersebut.
Suhu di Eropa
• Tahun 2023 merupakan tahun terpanas atau tahun terpanas kedua yang pernah tercatat.
• Suhu di Eropa berada di atas rata-rata selama 11 bulan dalam setahun, termasuk rekor suhu terpanas di bulan September.
• Pada tahun 2023 terjadi rekor jumlah hari dengan ‘tekanan panas ekstrem’. Ada tren peningkatan jumlah hari dengan setidaknya ‘tekanan panas yang parah’ di seluruh Eropa.