Darilaut – Selama tiga pekan terakhir di bulan September 2024, sedikitnya 31 orang tewas karena siklon tropis di Filipina.
Badai tropis (tropical Storm) Yagi yang mendarat di Casiguran, Aurora dan Maddela, Quirino, Pulau Luzon Filipina, menewaskan 21 orang.
Badai tropis Yagi dengan nama lokal Filipina “Enteng” menguat menjadi topan (typhoon) dan topan super (super typhoon) di Laut Cina Selatan, kemudian mendarat di Provinsi Hainan, Cina, dan Vietnam, serta berdampak langsung di Thailand, Laos dan Myanmar.
Melansir Kantor Berita Filipina, PNA, dua belas kematian tercatat di Calabarzon, empat di Bicol, dua di Visayas Tengah, dua di Visayas Timur dan satu di Visayas Barat.
Sekitar 26 orang hilang juga telah dilaporkan. Sementara itu, dua dari 22 orang yang dilaporkan terluka.
Gangguan cuaca tersebut telah mempengaruhi 754.007 keluarga atau 2.834.721 orang yang tinggal di 2.574 desa di 10 wilayah.
Selanjutnya, efek gabungan topan Bebinca dengan nama lokal Filipina “ferdie” dan depresi tropis “Gener” mengakibatkan 10 orang tewas
Jumlah kematian yang dilaporkan karena efek gabungan Ferdie dan Gener serta monsun barat daya bertambah yang menjadi 10 orang, kata Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional (NDRRMC).
PNA melaporkan pada Selasa (17/9) empat kematian di Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM), empat di Visayas Barat dan dua di Semenanjung Zamboanga.