Darilaut –Peristiwa cuaca ekstrem khususnya siklon tropis yang paling banyak menimbulkan kerugian dan kematian selama 50 tahun terakhir di planet Bumi.
Seperti siklon tropis (topan) Nargis pada tahun 2008 yang menyebabkan 138.366 kematian di Myanmar dan Bangladesh.
Di Pasifik Barat Daya sikkon tropis mengakibatkan 66.951 kematian dan kerugian ekonomi sebesar US $ 185,8 miliar.
Siklon Tropis Idai pada Maret 2019 adalah peristiwa paling mahal yang terjadi di Afrika dengan uerguan sebesar US$2,1 miliar.
Di Amerika Serikat mengeluarkan US$1,7 triliun, terhitung 39% dari kerugian di seluruh dunia dalam 51 tahun. Sebagian besar kerugian ekonomi yang dilaporkan dikaitkan dengan bencana terkait badai, dan lebih khusus lagi, akibat siklon tropis.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO, World Meteorological Organization) melaporkan biaya ekonomi terkait bencana cuaca melonjak tetapi peringatan dini menyelamatkan nyawa.
Menurut WMO cuaca ekstrem, iklim, dan peristiwa terkait air menyebabkan 11.778 bencana yang dilaporkan antara tahun 1970 dan 2021, dengan lebih dari 2 juta kematian dan kerugian ekonomi sebesar US$4,3 triliun.
Kerugian ekonomi melonjak. Namun peningkatan peringatan dini dan manajemen bencana yang terkoordinasi telah mengurangi jumlah korban manusia selama setengah abad terakhir.
Lebih dari 90% kematian yang dilaporkan di seluruh dunia terjadi di negara berkembang.
WMO mengeluarkan temuan baru untuk Kongres Meteorologi Dunia empat tahunan, yang dibuka pada Senin 22 Mei dengan dialog tingkat tinggi tentang percepatan dan peningkatan tindakan untuk memastikan bahwa layanan peringatan dini menjangkau semua orang di Bumi pada akhir tahun 2027.
Prakarsa Peringatan Dini untuk Semua Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah salah satu prioritas strategis utama yang akan didukung oleh Kongres Meteorologi Dunia, badan pembuat keputusan utama WMO.
Sekretaris Jenderal WMO Prof. Petteri Taalas mencontohkan badai siklon yang sangat parah Mocha menyebabkan kehancuran yang meluas di Myanmar dan Bangladesh, berdampak pada orang termiskin.
Di masa lalu, baik Myanmar maupun Bangladesh menelan korban jiwa puluhan bahkan ratusan ribu orang.
Dengan adanya peringatan dini dan manajemen bencana, peringatan dini telah menyelamatkan nyawa banyak orang.
Komentar tentang post