Darilaut – Surya Satellite-1 (SS-1) akhirnya selesai 100 persen dan siap mengorbit. Peluncuran satelit nano buatan Indonesia menuju International Space Station (ISS) dilakukan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), pada Q3 atau Q4 tahun 2022.
Satelit diluncurkan dengan salah satu dari tiga opsi kargo luar angkasa, yaitu SpaceX Dragon, Cygnus, atau H-II Transfer Vehicle (HTV).
SS-1 telah melalui proses panjang rancang bangun dan pengujian. Proyek SS-1 ini diinisiasi oleh mahasiswa Surya University, yang mendapat asistensi berupa pembinaan dan bimbingan dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Pusat Riset Teknologi Satelit.
Tim tersebut masing-masing M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, Afiq Herdika Sulistya, dan Roberto Gunawan.
“Pelepasan satelit dari ISS ke orbit kurang lebih 1 bulan setelah tiba di ISS,” ujar anggota tim SS-1, Steven, Selasa (22/3).
Saat ini, tim SS-1 sedang melengkapi safety document report untuk diserahkan kepada pihak peluncur.
“Setelah disetujui pihak peluncur, maka satelit bisa diserahterimakan ke JAXA untuk diinspeksi dan diintegrasikan dengan peluncur,” kata Steven.
Tim SS-1 juga telah melakukan Satellite Fit Check Test bersama JAXA dan United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) di Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN.
Komentar tentang post