Ketiga, pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif harus menjadi fokus bersama. Pandemi Covid-19 telah memberi banyak pelajaran berharga.
“Dari sini kami belajar bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat pulih dengan sendirinya. Tidak ada yang terisolasi, karena semua orang saling terhubung,” katanya.
Terkait hal tersebut, Indonesia memasukkan prinsip-prinsip ini dalam tema Kepresidenan G20: “Recover Together, Recover Stronger”.
Melalui tema ini, Indonesia bertekad untuk mempromosikan strategi yang inklusif dan tangguh, untuk kepentingan semua termasuk negara-negara berkembang yang rentan, berpenghasilan rendah dan pulau-pulau kecil.
Menteri Siti kembali menegaskan bahwa perubahan hanya bisa terjadi jika kita mentransmisikan komitmen ke dalam tindakan nyata.
Sebagaimana Konferensi Stockholm telah dengan jelas menyuarakannya lima puluh tahun yang lalu bahwa kita harus menggunakan pengetahuan kita untuk membangun, bekerja sama dengan alam, lingkungan yang lebih baik untuk generasi sekarang dan mendatang.
“Hal ini bahkan menjadi lebih relevan saat ini. Oleh karena itu, mari kita bekerja sama untuk mencapainya,” kata Menteri Siti.
Konferensi Stockholm tahun 1972 adalah konferensi tingkat dunia pertama yang membahas isu lingkungan.
Konferensi Stockholm telah meletakkan dasar untuk pengaturan global mengenai perlindungan lingkungan. Sebuah momen yang juga diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup setiap tahunnya ini memasuki usia 50 tahun.
Komentar tentang post