Darilaut – Hasil pemantauan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh.
Tercium bau belerang yang menyengat di Pos PGA Ili Lewotolok. Pada malam hari (Minggu (29/11) teramati sinar api di area puncak.
Dalam sehari terakhir, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 200-4000 meter dari puncak.
Teramati 7 kali letusan dengan tinggi kolom abu 1400-4000 meter di atas puncak berwarna kelabu disertai lontaran material pijar diatas puncak.
Laporan Badan Geologi melalui Vsi.esdm.go.id, pada Senin (30/11) pukul 06:00 WITA tercatat: 7 kali letusan/erupsi, 25 kali gempa vulkanik dalam dan tremor menerus dengan amplitudo 3-13 mm (dominan 6 mm).
Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak. Begitu pula bagi pengunjung, pendaki maupun wisatawan.
Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Komentar tentang post