redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Survei Cekungan Bawah Laut di Indonesia

Survei Cekungan Bawah Laut di Indonesia

redaksi redaksi
29 September 2019
Kategori : Berita
FOTO: ESDM.GO.ID

FOTO: ESDM.GO.ID

AKUSISI data Seismik 2D marine telah dilaksakan oleh Pusat Survei Geologi sejak tahun 2015 sampai tahun 2018.

Survei seismik tersebut dilakukan di 7 lokasi, yaitu wilayah laut Arafura Utara (cekungan Sahul utara), Wilayah Arafura Barat (Cekungan Sahul Barat), Wilayah Laut Arafura Selatan (Cekungan Merauke), Cekungan Selaru, Cekungan Buru Utara, Cekungan Selabangka dan Wilayah Laut Natuna Selatan (Celungan Singkawang).

Lokasi yang dipilih merupakan daerah cekungan sedimen (Badan Geologi,2008) dan sebagai daerah frontier atau tidak ada lapangan Migas (minyak dan gas). Namun ada beberapa sumur yang tidak potensial atau dry hole (sumur kering).

Adapun survei seismik tersebut untuk memperoleh gambaran kondisi struktur geologi bawah laut, seperti antiklin, sinklin maupun graben.

Hasil survei ini akan memberikan informasi pendahuluan kandungan potensi sumber daya geologi setelah dilakukan pembahasan detail berupa interpretasi yang dikontrol data sumur sekitarnya.

Juga sebagai informasi awal untuk para pebisnis Migas, sesuai surat keputusan Menteri ESDM dalam keterbukaan data Migas.

Dalam pelaksanaan akusisi data seismik 2D marine dilakukan dengan kapal seismik dengan bobot sekitar hampir 4500 ton. Kapal dilengkapi dengan 2 kapal pemandu untuk memperoleh data seismik sesuai yang diharapkan.

Berikut tahapan survei tersebut:

Objek survei. Lokasi survei harus bebas dari semua aktivitas nelayan, lalu lintas transportasi laut. Untuk itu, dilakukan scouting dengan kapal pemandu.

Navigasi. Sistem navigasi permukaan (DGPS) kapal dan gyro telah diverifikasi oleh PT Explora Prima di Batam. Sebagai tambahan, gyro juga diverifikasi fungsinya secara langsung saat akuisisi. Sistem navigasi permukaan untuk tailbuoy, front-float dan gunbuoy diverifikasi di atas kapal Elsa Regent.

Sistem perekaman. Data TRIACQ system berfungsi normal selama masa survei, tanpa adanya hambatan. Data yang dihasilkan oleh sistem perekaman merupakan data dengan interval antar tras setiap 12.5 meter dalam format SEGD (DECIMATED FILTERED SEGD).

Pengamatan kualitas data, secara umum data yang dihasilkan memiliki tingkat noise yang rendah. Area operasi terutama di daerah bagian utara cukup dipengaruhi oleh kegiatan lalu lintas kapal besar, sehingga menghasilkan noise di sebagian kecil dari data.

Secara garis besar kondisi cuaca pada saat pengambilan data dalam kondisi baik, sehingga tidak menghadirkan noise yang terlalu signifikan pada data.

Metode yang digunakan untuk memantau kualitas data dapat dengan baik mengidentifikasi berbagai jenis noise tersebut. Departemen pengolahan data onboard juga membantu dalam memastikan bahwa noise yang terekam bisa ditangani di pengolahan data lanjutan.

Test parameter. Untuk menentukan parameter pengolahan data 2D marine Singkawang akan dilakukan test parameter pada 1 lintasan yang mewakili area Singkawang baik secara struktural maupun morfologinya.

Dari hasil pengamatan, diambil lintasan SK18-1003 (untuk proses low cut filter hingga proses linear noise attenuation) dan SK18-1008 (untuk proses SRME hingga proses filtering dan scaling) sebagai wakil lintasan tersebut.

Pengolahan Data. Pengolahan data dilakukan dengan record length 12 s dan sample rate 2 ms. Semua data diproses menggunakan Omega Software di PT Elnusa Tbk Geoscience Services Land & Processing Division

Ada dua tantangan utama dalam eksekusi proyek 2D Singkawang ini. Pertama, kondisi cuaca. Kedua, aktivitas nelayan.

Dua tantangan utama ini sudah dimasukan dalam rencana mitigasi sebelum eksekusi proyek, dengan cara melakukan sosialisasi dan dengan menggunakan Provider Weather Forecast untuk memperoleh informasi cuaca.*

Yusup Iskandar dan Tatang Padmawidjaja

Sumber: esdm.go.id

Tags: Badan GeologiCekunganESDMPekerjaan Bawah Air
Bagikan13Tweet8KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Rumah yang mengalami kerusakan karena terdampak banjir di Jalan Raya Bailang, Lingkungan 1, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (28/1). FOTO: BNPB
Berita

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

29 Januari 2023
Next Post
FOTO: PNBP

Gempa Maluku, 2.675 Rumah Rusak

Ilustrasi ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Terjerat Impor Ikan

Komentar tentang post

REKOMENDASI

AMSI Bersama KPU dan Bawaslu Menandatangani MOU Cek Fakta

Setelah Pelayaran 6 Hari KRI Bima Suci Tiba di Kota Tual

Menteri Susi Apresiasi Aparat Penegak Hukum di Sabang

Banyak Ekotipe Paus Orca

Laut Sulawesi, Perpaduan Garis Wallace dan Arlindo (2)

Ikan-ikan Hias Endemik yang Jadi Gambar Prangko

TERBARU

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

Kapal Berhati-hati, Gunung Api Myojinsho Kemungkinan Akan Meletus

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk