AKUSISI data Seismik 2D marine telah dilaksakan oleh Pusat Survei Geologi sejak tahun 2015 sampai tahun 2018.
Survei seismik tersebut dilakukan di 7 lokasi, yaitu wilayah laut Arafura Utara (cekungan Sahul utara), Wilayah Arafura Barat (Cekungan Sahul Barat), Wilayah Laut Arafura Selatan (Cekungan Merauke), Cekungan Selaru, Cekungan Buru Utara, Cekungan Selabangka dan Wilayah Laut Natuna Selatan (Celungan Singkawang).
Lokasi yang dipilih merupakan daerah cekungan sedimen (Badan Geologi,2008) dan sebagai daerah frontier atau tidak ada lapangan Migas (minyak dan gas). Namun ada beberapa sumur yang tidak potensial atau dry hole (sumur kering).
Adapun survei seismik tersebut untuk memperoleh gambaran kondisi struktur geologi bawah laut, seperti antiklin, sinklin maupun graben.
Hasil survei ini akan memberikan informasi pendahuluan kandungan potensi sumber daya geologi setelah dilakukan pembahasan detail berupa interpretasi yang dikontrol data sumur sekitarnya.
Juga sebagai informasi awal untuk para pebisnis Migas, sesuai surat keputusan Menteri ESDM dalam keterbukaan data Migas.
Dalam pelaksanaan akusisi data seismik 2D marine dilakukan dengan kapal seismik dengan bobot sekitar hampir 4500 ton. Kapal dilengkapi dengan 2 kapal pemandu untuk memperoleh data seismik sesuai yang diharapkan.
Komentar tentang post