Tampilan Situs Web Sriwijaya Air Berubah Menjadi Hitam Putih

FOTO: Screenshot SRIWIJAYAAIR.CO.ID


Darilaut – Sebagai tanda berduka, tampilan situs web maskapai penerbangan Sriwijaya Air berubah menjadi hitam putih, setelah pesawat Sriwijaya SJ 182 mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Situs web dengan nama domain Sriwijayaair.co.id ini mengalami perubahan warna di seluruh halaman.

Mulai dari beranda, About Sriwijaya, Offices, Services, Contact Us, Promotion, News, Career, Route Map, Site Map, Term & Conditions, Privacy dan Help.

Sebelumnya, tampilan dominan warna pesawat, misalnya, putih, biru dan merah dan berubah menjadi hitam dan putih.

Berdasarkan data yang ada pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masuk hanggar pada 23 Maret 2020. Pesawat ini tidak beroperasi sampai dengan bulan Desember 2020.

Kemenhub telah menindaklanjuti Perintah Kelaikudaraan (Airworthiness Directive) yang diterbitkan oleh Federal Aviation Administration (FAA)/regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, dengan menerbitkan Perintah Kelaikudaraan pada tanggal 24 Juli 2020.

Kemudian, Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan inspeksi pada 14 Desember 2020.

Pada 19 Desember 2020, pesawat mulai beroperasi kembali tanpa penumpang/No Commercial Flight.

Tanggal 22 Desember 2020, pesawat beroperasi kembali dengan penumpang/Commercial Flight.

Pesawat jenis B737-500 tersebut telah memiliki Certificate of Airworthiness (Sertifikat Kelaikudaraan) yang diterbitkan oleh Kemenhub dengan masa berlaku sampai dengan 17 Desember 2021.

Kemenhub memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan dalam kondisi laik udara sebelum terbang.

Adapun data sementara kronologis jatuhnya pesawat Sriwijaya sebagai berikut:

Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.

Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.

Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut (North West). Oleh karena itu, ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.

Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.

Total penumpang Pesawat 50 orang. Terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi. Ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).

Hingga Senin (11/1) malam Tim SAR gabungan tragedi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 telah mengevakuasi 24 potongan besar material pesawat dan 16 kantong serpihan kecil. Tim SAR juga telah mengevakuasi sebanyak 74 kantong jenazah.

Jenazah korban sudah diserahkan ke DVI (Disaster Victim Identification dan untuk material pesawat diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.

Exit mobile version