SEJUMLAH ahli mangrove telah mengembangkan teknik baru restorasi mangrove. Cara ini dengan menggabungkan data Global Mangrove Watch dan peta tingkat maksimum mangrove dari 1996 – 2016.
Teknik ini dikerjakan ahli mangrove dari Universitas Cambridge, The Nature Conservancy dan The International Union for Conservation of Nature (IUCN). Dengan teknik ini dapat diidentifikasi area kerugian, keuntungan dan degradasi.
Dengan permodelan ini diharapkan dapat memprediksi faktor-faktor yang paling mungkin untuk memfasilitasi pemulihan di lokasi habitat mangrove tersebut.
Dengan alat peta interaktif ini, dapat memberikan gambaran kepada pengambil keputusan untuk mengetahui di mana restorasi yang harus dilakukan dengan mengidentifikasi lokasi tersebut. Melalui cara ini dapat identifikasi pula kondisi setempat, apakah cocok untuk pemulihan.
Alat pemetaan ini dapat menghitung jasa ekosistem apa yang mungkin diperoleh dari kegiatan restorasi. Dengan teknik ini dapat memberikan panduan tambahan tentang di mana pemulihan mungkin bisa berhasil.
Informasi luasan mangrove akan memberikan panduan bagi para pengambil keputusan untuk melakukan opsi-opsi pemulihan. Setelah memutuskan untuk rencana restorasi praktis, membutuhkan pengetahuan tentang kondisi ekologi, sosial dan ekonomi untuk memastikan keberhasilan, hasil jangka panjang.
Untuk mengetahui sebaran mangrove seluruh dunia dan cara kerja dapat dilihat melalui peta ini: maps.oceanwealth.org/mangrove-restoration/#
Mangrove yang sehat merupakan sumber daya yang berharga yang tak ternilai. Namun dunia telah menyaksikan tingkat kehilangan dan degradasi mangrove yang luar biasa dalam 50 tahun terakhir.
Kehilangan mangrove berarti kehilangan mata pencaharian, sumber pangan, produksi kayu, perlindungan pesisir dan penyerap serta penyimpan karbon paling efisien di planet ini.*
Komentar tentang post