Darilaut – Ekspedisi Schmidt Ocean Institute melalui pelayaran dengan kapal penelitian R/V Falkor terus mengungkap temuan baru dan menarik tentang keanekaragaman habitat di ngarai Great Barrier Reef (GBR) Utara.
Dalam laman Schmidtocean.org, berbagai temuan laut dalam ini berkat robot bawah air, dengan nama SuBastian.
Dengan SuBastian sekarang diketahui bahwa bentangan laut ngarai yang terjal di ujung utara GBR penuh dengan kehidupan.
Flora dan fauna yang melimpah dan beragam hidup di dinding ngarai yang curam. Terdapat blok-blok longsor bawah laut yang kecil.
Menurut Britannica.com, ngarai bawah laut adalah lembah sempit dengan sisi curam yang membelah lereng benua dan permukaan samudra. Ngarai bawah laut berasal dari dalam lereng benua atau di landas kontinen.
Ngarai bawah laut menyerupai bentukan sungai di daratan, yakni lembah (jurang) yang dalam dan luas di antara dua tebing yang curam.
Seperti sungai di darat, fitur bawah air ini bertindak sebagai saluran utama sedimen (dan nutrisi terkait serta karbon organik). Sedimen dan lainnya diangkut dari landas kontinen ke cekungan laut dalam.
Di sini sedimen diendapkan, kemudian membentuk akumulasi yang sangat besar, yang disebut kipas bawah laut dan menyerupai delta sungai.
Ngarai penting karena sering menunjukkan keanekaragaman hayati regional dan kelimpahan biomassa yang besar. Termasuk banyak spesies ikan yang penting secara ekonomi.
Komentar tentang post