(2) Kecinan, Pandanan, Sira, Lombok Utara: Diogenes takedai Rahayu; Indopinnixa kasijani; Sira, Lombok Utara: I. moosai; Caplax capillosa Ng & Rahayu (2012).
(3) Hampir semua pantai di Lombok Utara dan Lombok Barat; Typhlocarcinops hirtus Ng & Rahayu (2014).
(4) Kuta, Lombok Tengah: Amphipoda (2017).
(5) Lombok Utara dan Lombok Barat: Mariaplax aspera Ng & Rahayu (2018).
(6) Kecinan Lombok Utara: Notonyx guinotae,Sira, Kuta dan Sekotong: Ericiolumnus symbioticus Ng & Rahayu (2019).
(7) Ditemukan di Teluk Kodek, Lombok Utara; Notonyx castroi Rahayu & Ng (2020).
Menurut Listyo untuk penemuan kembali atau rediscovery ada empat spesies: Ilyoplax integra, Coecopilumnus hirsutus, Selwynia sibogae, dan Raoulia limosa.
Studi tentang keanekaragaman jenis biota laut diperlukan untuk mengetahui kekayaan alam dan potensi kegunaannya.
Selain itu, kata Listyo, pengetahuan tentang biologi, tempat hidup, dan tingkah laku biota laut sangat berguna untuk merencanakan pengelolaan wilayah tempat hidupnya.
Balai Bio Industri Laut LIPI di Pulau Lombok telah melakukan penelitian dan pengembangan, serta penerapan teknologi budidaya dari berbagai biota laut yang memiliki prospek ekonomi.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Ocky Karna Radjasa, mengatakan biota laut tersebut di antaranya, sotong, tiram mutiara, teripang hitam, abalon tropis, siput mata bulan, teripang pasir, dan lobster karang.
Komentar tentang post