Selain ramah lingkungan, batu bata LUSSI juga memiliki keunggulan lainnya dibandingkan batu bata tanah liat.
Menurut Luqman, batu bata LUSSI lebih ramah lingkungan, ringan yakni 910 kg/m³ dibandingkan batu bata biasa 1500 kg/m³ atau beton 950 kg/m³. Selain itu, lebih murah, dan dapat membuka lapangan pekerjaan di daerah Sidoarjo.
Pemanfaatan lumpur lapindo menjadi langkah yang tepat untuk mengurangi dampak yang dirasakan masyarakat. Kehadiran batu bata LUSSI diharapkan dapat mensubstitusi penggunaan batu bata tanah liat.
Bahan baku pembuatan bata tanah liat berasal dari tanah liat yang diperoleh dari penggalian sedalam 2-3 meter. Proses penggalian ini menimbulkan masalah baru, yaitu terjadinya degradasi tanah dan kerusakan lingkungan.
Jilan mengatakan, batu bata tanah liat memanfaatkan sumber daya tidak terbarukan. Maka dengan inovasi batu bata LUSSI diharapkan dapat menjadi material alternatif lain pengganti tanah liat yang lebih ramah lingkungan.
Batu bata LUSSI juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi bencana lumpur lapindo, dapat mengurangi kerusakan lingkungan, serta menekan produksi limbah kertas di Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan batu bata untuk proses pembangunan tetap dapat terpenuhi tanpa harus merusak lingkungan.
Tim mahasiswa FTUI ini telah mempresentasikan gagasan inovatif ini pada ajang The 2nd Trail by VINCI Construction.
Komentar tentang post