Diharapkan Pemda dapat memanfaatkan kapal rede ini secara optimal. Karena kapal rede ini berjenis Landing Craft Tank (LCT) dengan ramp door di haluannya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk banyak kegiatan.
”Tak hanya bisa dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang, barang dan mobil, kapal rede ini bisa juga dimanfaatkan sebagai kapal pengangkut wisatawan yang akan menyelam (diving) dan melihat pemandangan laut. Bahkan bisa juga untuk klinik terapung yang memberikan layanan kesehatan di pulau terpencil,” kata Wisnu.
Wisnu mengatakan, Provinsi Sulawesi Utara juga telah dilayani oleh kapal penumpang Public Service Obligation (PSO), kapal perintis dan kapal tol laut.
Tahun 2019, menurut Wisnu, Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan 26 trayek PSO kapal penumpang PT Pelni, di mana 5 (lima) kapal di antaranya menyinggahi pelabuhan di Provinsi Sulawesi Utara yaitu KM Dorolonda, KM Labobar, KM Sinabung, KM Tatamailau dan KM Sangiang.
Untuk angkutan laut perintis tahun 2019, dari total 113 trayek terdapat 4 (empat) trayek dengan operator PT Pelni yang pangkalannya ada di Provinsi Sulawesi Utara. Yaitu KM Sabuk Nusantara 69 dan KM Sabuk Nusantara 70 di Pelabuhan Bitung, serta KM Sabuk Nusantara 95 dan KM Sabuk Nusantara 109 di Pelabuhan Tahuna.
Komentar tentang post