Darilaut – Topan (typhoon) Shanshan hingga Jumat (30/8) menyebabkan enam orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 120 orang.
Selama enam jam terakhir, Shanshan –Topan Jepang Nomor 10– terletak 85 km timur-tenggara Iwakuni, kata Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC).
Iwakuni berada di Prefektur Yamaguchi, Jepang. Di Iwakuni sistem ini telah menjadi depresi tropis. Lingkungan yang tidak menguntungkan diperkirakan akan mengikis sistem ini lebih cepat.
Pada Sabtu (31/8), menurut Badan Meteorologi Jepang, sistem ini dengan kekuatan siklon tropis yang berkembang.
Shanshan mengarah ke timur tenggara dengan kecepatan 10 km per jam (6 knot). Area angin kencang dengan kecepatan angin 30 knot atau lebih berada di seluruh area 330 km (180 NM).
NHK melaporkan saat ini Topan Shanshan bergerak di Jepang barat daya, dan telah menewaskan sedikitnya enam orang.
Tiga orang tewas di Prefektur Aichi, Jepang tengah, setelah hujan yang memicu tanah longsor dan menghantam sebuah rumah. Tim penyelamat berhasil menyelamatkan dua orang dari reruntuhan.
Di Prefektur Tokushima, seorang pria berusia 80-an tahun meninggal ketika atap rumahnya runtuh.
Sementara itu, di kota Shintomi di Prefektur Miyazaki, sebuah fasilitas untuk membiakkan belut dilanda badai. Sebuah rumah kaca di atas fasilitas itu, yang berisi sekitar 70.000 belut, rusak parah.